Lihat ke Halaman Asli

Tangisan Awan

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terdengar tawaran;
hendakku merangkak menggapai kesejukan
pada gema padang gersang
gemericik memercik gendang

; panggil aku

biarkan memuntah darah
lepaskan lara mengening kering
usah takut dan ditakuti
kini, esok, dan nanti pun sama

kembali ...

; panggil aku

biar tapak merangkak
membanjir darah tumpah
tak beda, oh tangisan awan
kini atau kelak

; panggil aku

kembali bersarang
pada gema seruan berkumandang
dan jatuhkan aku
di pintu rumah-Mu

'Ku akan bersujud menemui Rabb-ku

---***---

Dkf-Jkt, 21/03-14




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline