Lihat ke Halaman Asli

Adian Napitupulu Tak Percaya Rekapitulasi KTP Teman Ahok

Diperbarui: 30 Juni 2016   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adian Napitupulu (foto; kompas)

Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) yang juga Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu, tidak percaya terhadap cara dan hasil rekapitulasi 1 juta data KTP dukungan bagi Basuki Tjahaka Purnama atau Ahok untuk maju pada Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen yang dilakukan oleh Teman Ahok, bahkan Adian menuduh itu semua “tidak masuk akal”.

Kenapa bisa demikian? Adian tak percaya rekapitulasi itu bisa dilakukan dengan cepat yakni hanya tujuh jam dan hanya dilakukan oleh 140 relawan. Dalam hitungan penulis,  dalam tujuh jam satu orang relawan bisa merekap 7.143-an KTP, atau per-jam masing-masing orang bisa merekap 1.020, per-menit jatuhnya 17-an KTP. Padahal rekapitulasi itu tidak hanya menghitung, tetapi juga menyortir data KTP ganda, mencocokan antara KTP dan formulir dukungan. Langkah selanjutnya adalah memasukan data-data pemilik KTP atau SIM, seperti nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan alamat.

"Walau tidak percaya, tapi jujur saja saya salut pada keberanianTeman Ahok untuk menganggap rakyat mudah dibodohi, walau dengan cerita yang paling tidak masuk akal sekalipun, seperti cerita rekapitulasi 1 juta KTP," kata Adian dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/6/2016) sebagaimana dilansir kompas.

Adian sebelumnya diundang untuk menyaksikan rekapitulasi, tapi menolak untuk menghadiri acara tersebut. Meski tidak menyaksikan, tapi dia berani menyatakan demikian dengan alasan punya dasar pertimbangan yang logis untuk tidak mempercayai klaimTeman Ahok. Ia mengikuti informasi yang didapat dari media terkait jumlah relawan, waktu rekapitulasi hingga jumlah data KTP yang direkapitulasi Teman Ahok.

Menurut Adian, kecepatan rata-rata relawan Teman Ahok memeriksa, membandingkan dan memasukan nama, NIK, alamat adalah 3,5 detik untuk satu KTP. Adian menjelaskan, setiap data KTP terdiri dari 16 angka NIK, minimal lima huruf nama, 12 hingga 14 angka dan huruf tempat tanggal lahir serta 30 angka dan huruf alamat. "Kira-kira dalam 3,5 detik relawan Teman Ahok harus memeriksa KTP, membandingkan dengan Formulir Dukungan lalu menekan huruf atau angka di key board komputer minimal 63 kali dan maksimal bisa lebih dari 100 kali," kata itu (kompas)

Yah, Anggota dewan yang pernah ketahuan “tiduran” di ruang sidang ini dari awal memang kurang sreg dengan munculnya Teman Ahok, sehingga komentarnya terkait TA hampir selalu negatif. Dalam hal rekapitulasi ini, jelas ia tak percaya sama sekali, sebab dengan percaya sama saja dengan berkhianat pada ilmu pengetahuan dan nalar.

Sampai artikel ini ditulis, belum ada penjelasan dari Teman Ahok mengapa rekapitulasinya bisa secepat itu, menggunakan tekhnik dan atau aplikasi model apa sehingga pekerjaan yang menurut Adian butuh waktu lebih lama bisa diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-sesingkatnya. Mantan Komisoner KPU, I Gusti Putu Artha yang sebelumnya mengundang Adian pun belum berkomentar terkait rekapitulasi ini.

Ketidakpercaan Adian langsung mendapat bully dari banyak netizen, politisi PDIP ini dianggap buta tekhnologi, bahkan ada yang menyebutnya tidak kenal dengan aplikasi yang paling sederhana “ Microsoft Excel”. Dalam hal rekapitulasi, mana yang Anda perncaya, Adian Napitupulu atau Teman Ahok? Secepatnya Teman Ahok perlu segera klarifikasi terkait “trik” yang digunakan untuk melakukan rekapitulasi dengan super kilat dan akurat itu, ditunggu. (Banyumas; 30 Juni 2016)

Bacaan : kompas

Met Petang Kawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline