Lihat ke Halaman Asli

Widodo C Putro Tolak Jadi Asisten Pelatih Timnas

Diperbarui: 18 Juni 2016   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Widodo Cahyono Putro (foto; kompas)

Masuk dalam jajaran kepelatihan Timnas (Sepak Bola) mestinya menjadi cita-cita para pelatih (klub) yang ada di tanah air. Widodo Cahyono Putro pun sudah pernah melakonainya dengan bangga saat menjadi asisten pelatih Timnas mendampingi pelatih Alfrred Riedl pada helatan Piala AFF 2010 dan 2014 maupun helatan lain di tingkat ASEAN. Kesempatan menjadi sisten Riedl untuk menukangi Timnas itu kembali datang di tahun 2016 ini, tapi kesempatan emas nan langka kali ini ditolak mentah-mentah oleh Widodo C Putro. Kok bisa?

Keinginan untuk menarik Widodo adalah atas rekomendasi Riedl. Dia ingin didampingi oleh para asisten yang telah bersama-sama menukangi Timnas pada helatan AFF 2010, seperti Wolfgang Pikal dan Widodo C Putro. Tapi sayang keinginan Riedl tak sepenuhnya bisa terpenuhi. Pikal kemungkinan bisa bergabung, terbukti yang bersangkutan telah ditugaskan oleh Riedl untuk memantau para (callon) pemain, namun tidak demikian dengan Widodo yang sudah terlanjur terikat kontrak dengan Sriwijaya FC.

Penolakan Widodo bukan karena tidak cocok dengan Riedl ataupun karena kehilangan nasionalisme. Justru penolakannya itu sebagai bentuk tanggung jawab karena dirinya telah terikat kontrak dengan Laskar Wong Kita. Dia juga ingin menunjukkan keseriusannya dengan tim yang baru dilatihnya sekitar 3 bulan itu. Terkait penolakannya itu, dia mengaku sudah bertemu dengan Riedl di Surabaya dan membicarakan hal itu.

”Saya masih terikat kontrak dengan Sriwijaya FC. Jadi saya harus menyelesaikan tugas ini karena saya baru menangani tim ini,” ungkap Widodo saat dihubungi, Senin (13/6/2016). Widodo hanya berharap timnas bisa sukses ditangani Riedl di Piala AFF 2016. ”Saya hanya mendukung dan berdoa semoga timnas bisa juara di Piala AFF tahun ini,” katanya. Kali ini dirinya tengah fokus menukangi SFC dalam gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri A.

Nama Widodo sudah tidak asing dalam dunia persepakbolaan nasional. Kiprah kepelatihan pria kelahiran Cilacap Jawa Tengah 8 November 1970 ini dimulai di Petrokimia Gresik pada musim 2004. Semusim kemudian, Widodo memutuskan pindah ke Persijap Jepara dan menjadi asisten pelatih selama dua musim. Berkat kemampuan jitunya dalam meracik tim dan juga menelurkan taktik brilian, Widodo kemudian dipercaya Badan Tim Nasional (BTN) untuk menjadi asisten pelatih kepala Timnas kala itu, Alfred Riedl.

 Prestasinya bersama timnas senior cukup membanggakan. Widodo dengan lancar mengantar timnas senior Indonesia menjadi juara dua Kejuaraan AFF Suzuki Cup pada 2010 lalu. Setelah itu, ia dipercaya untuk membantu Pelatih Rahmad Darmawan dalam menukangi Timnas U-23. Bersama timnas U-23, Widodo juga sukses mempersembahkan prestasi gemilang dengan mengantar Timnas meraih medali perak. (Banyumas; 18 Juni 2016)

Bacaan : merdeka, suarakarya, detik

Happy Weekend!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline