Lihat ke Halaman Asli

Ciregol Ambrol, Jalur Tengah Terputus

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14289404991146530910

[caption id="attachment_378254" align="aligncenter" width="586" caption="Ruas Jalan Ciregol Kabupaten Brebes Jawa Tengah Ambrol (foto; sm)"][/caption]

|Hailet Article| Jalan Raya Ciregol Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang merupakan jalur utama Tegal (Pantura) - Purwokerto (Jalur Tengah) kembali longsor Sabtu (11/4) sore. Semula masih ada sebagian badan jalan yang bisa digunakan untuk dilalui kendaraan kecil / kendaraan pribadi dengan sistem buka-tutup. Namun karena struktur tanah labil dan berpotensi bergerak karena beban kendaraan yang lalu lalang di atasnya, jalur di Ciregol praktis terputus dan kemarin resmi ditutup. Kendaraan kecil dialihkan melalui Karangsawah tembus Linggapura menuju Purwokerto, demikian sebaliknya.

Kendaraan besar seperti truk, bus dan angkutan umum lainnya praktis tidak bisa lewat karena jalur alternatif tidak bisa untuk menampung kendaraan besar. Angkutan umum dari arah Purwokerto ke Tegal berhenti dan menurunkan penumpang di depan sebuah rumah makan yang berjarak seratus meter sebelum longsoran jalan, sementara angkutan umum dari arah Tegal ke Purwokerto berhenti dan menurunkan penumpang pada titik 500 meter sebelum lokasi ambrolan jalan. Para penumpang yang akan melanjutkan perjalanan terpaksa berjalan kaki sejauh 600 meter untuk melanjutkan dengan cara estafet di seberang longsoran. Bagi yang memiliki dana lebih jarak 600 meter tersebut bisa ditempuh dengan naik ojeg dadakan yang mangkal di titik-titik pemberhentian angkutan umum di dua sisi jalan yang ambrol.

Untuk bus AKDP dan AKAP yang berasal dari Jakarta dialihkan lewat jalur selatan melalui Tasikmalaya (Jabar) – masuk Lumbir (Jateng) – Wangon – Rawalo – Purwokerto. Sementara yang dari arah Temanggung (Jawa Tengah) dialihkan melalui Parakan – Wonosobo – Banjarengara – Purbalingga – Purwokerto – Rawalo – Wangon – Lumbir – masuk Tasikmalaya Jawa Barat erus ke arah Jakarta. Resiko dari pengalihan ini kemungkinan jalur selatan, Purwokerto – Tasikmalaya – Jakarta akan meningkat kepadatannya, mengingata jalur tengah benar-benar sudah tidak berfungsi lagi.

Untuk mengatasi ambrolnya ruas jalan di Ciregol, DPR dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah sepakat memindahkan ruas Ciregol, dengan cara membuat jalan baru, mengingat ruas jalan yang ambrol sudah tidak mungkin di perbaiki lagi. Selain berada di sisi tebing yang curam, struktur tanah yang sangat labil, adanya gerusan Sungai Pedes, beban kendaraan yang melebihi tonase dan kondisi cuaca hujan yang ekstrim membuat ruas jalan di Ciregol tidak bisa dipertahankan.

”Tadi pagi, saya telah berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait penanganan Ciregol. Hasilnya, Kementerian PUPR bersama Komisi V DPR sepakat Ciregol dipindah. Kini, dalam proses realisasi,” tandas anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti, Minggu (12/4). Menurut dia, meski sudah menjadi keputusan bersama , proses pembangunan jalur baru tidak bisa instan. Artinya, ada proses yang harus dilalui dan keputusan relokasi juga harus didukung masyarakat. ”Butuh proses mulai dari perencanaan, pembebasan lahan hingga pembangunan. Kami minta masyarakat bersabar dan mendukung langkah ini,” imbaunya. (suaramerdeka)

Sebagai langkah tanggap darurat, atas instruksi Kementerian PUPR Gubernur jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah memerintahkan kepada Dinas Bina Marga Jateng untuk menargetkan, perbaikan jalur paling lama satu minggu. Pekerjaan termasuk memperkeras badan jalan dan pengeprasan tebing bukit. Kepala Dinas Marga Bambang NK mengatakan, pihaknya sudah membuat pelebaran ke sisi kanan dari Pejagan. Pelebaran itu merupakan bagian dari rencana relokasi sementara. Pelebaran jalan dilakukan sepanjang 280 meter.

Alat-alat berat juga sudah mengepras lahan untuk jalan baru. Material keprasan untuk menimbun lokasi longsor. Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng Sumarjono mengatakan, penanganan jalan Ciregol akan difokuskan pada pembangunan jalan baru di sisi kanan (dari arah Tegal) titik yang ambles. ”Apabila diprioritaskan, kami targetkan jalan baru selesai H-7 Lebaran,” tandasnya. Jalan baru dibuat dengan panjang 280 meter dan lebar 11 meter. Lahan yang digunakan milik warga dan Perhutani. ”Untuk jangka panjang, jalan Ciregol harus dipindah,” tambahnya.

Terkait rencana pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru, Camat Tonjong Sumarno sebagaimana dilansir suaramerdeka menyatakan para pemilik lahan sudah setuju untuk melepas lahannya guna pembuatan jalan baru untuk menangani ambrolnya ruas jalan Ciregol, soal penentuan nilai ganti rugi masih menunggu tim appraisal. Kepada seluruh warga masyarakat sekitar diminta dukungannya untuk mensukseskan rencana pembangunan jalan baru tersebut, kemdian kepada para pengguna jalan supaya mengikuti rambu-rambu yang telah dibuat oleh pihak terkait, jangan sampai memaksakan diri lewat jalan Ciregol yang telah ditutup, sebab hal ini sangat berbahaya. (Purwokerto; 13 April 2015)

Selamat Malam Indonesia !

Recomended :

Inilah Desainer Baju Pengantin Gibran-Silvi

Paus Fransiskus Dukung Kesepakatan Nuklir Iran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline