Lihat ke Halaman Asli

Mengintip Lalu-Lintas Jalur Selatan Sepanjang Lebaran

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14070585151901900384

Arus mudik lebaran 2014 melalui jalur selatan sejak H-5 hingga hari “H” terbilang cukup lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya . Demikian sebaliknya arus balik hingga H+6 hari ini juga cukup lancar, hanya ada beberapa titik kemacetan ringan yang terjadi sepanjang Jogjakarta-Banyumas. Selepas Banyumas menuju arah Pantura memang terjadi kemacetan yang cukup parah, bahkan arus lalu lintas terpaksa berhenti total tanpa aktivitas di beberapa titik rawan seperti Bumiayu, Tegal, Cirebon dan Indramayu.

Arus balik di jalur selatan pada Sabtu (02/07) tampak lancar (dokpri)

Pada arus mudik, kemacetan terparah justru terjadi pada H-6, tepatnya hari Selasa (22/07) yang belum masuk dalam hari “mudik” lebaran. Sejak pukul 01.00 WIB (dini hari) hingga pukul 06.00 WIB, jalur selatan menuju arah timur (Jogja/Semarang) mengalami kelumpuhan total. Ratusan bahkan ribuan kendaraan berhenti total tanpa aktivitas selama kurang lebih 5 jam mulai dari Bumiayu (Brebes), menyambung ke Ajibarang (Banyumas) hingga simpang tiga Sampang (Cilacap). Kemacetan berlanjut dari Sampang hingga simpang empat Buntu (Banyumas), dari Buntu kemacetan total terus berlanjut hingga Gombong (Kebumen)yang memakan jarak sekitar 100 km.

1407058722438229522

Macet total  pada Selasa (22/07) akibat pengalihan jalur pantura (dokpri)

Kemacetan tersebut diakibatkan oleh menumpuknya kendaraan berat dari jalur Pantura yang dialihkan ke jalur selatan karena ambrolnya jembatan Comal di Kabupaten Pemalang. Lalu-lintas di jalur selatan kembali normal seperti sedia kala pada H-5, Rabu (23/07) sore, setelah jembatan darurat Comal dibuka dan kendaraan berat dilarang beroperasi selama arus mudik lebaran.

H-1 Lancar, H+1 Macet Total

Sejak H-5 sampai H-1 hingga hari “H” meskipun lalu-lintas di jalur selatan cukup padat namun tidak terjadi kemacetan yang cukup berarti. Kemacetan hanya terjadi pada titik-titik rawan macet dengan jarak antrean hanya sekitar 1-2 km, dan itupun tidak terjadi terlalu lama, karena sejumlah personil satlantas dan tim pengurai kemacetan yang diturunkan oleh sejumlah Mapolres di wilayah jalur selatan yang meliputi Polres Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Semarang dan DIY bisa bekerja dengan efektif membantu kelancaran lalu-lintas, sehingga bagi para pemudik yang tiba di Jawa Tengah pada H-5 sampai dengan hari “H” nyaris tidak terjebak kemacetan yang berarti.

14070597071521399694

Arus lalu-lintas H-2, Selasa (26/07) mengular tapi lancar (dokpri)

Pada hari “H” arus lalu-lintas di jalur selatang nyaris tanpa hambatan, jalanan sepi karena warga masyarakat tengah merayakan hari raya di tempat masing-masing. Sejumlah kendaraan pemudik memang masih banyak yang terlihat di jalur selatan, tapi frekwensinya mulai berkurang tidak seperti hari-hari sebelumnya.

1407059867504568712

Lalu-lintas malam hari "H", Minggu (27/07) padat tapi lancar (dokpri)

Kemacetan di jalur selatan kembali terjadi justru pada H+1, Selasa (29/07). Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan dan penumpukan kendaraan di jalur selatan menuju arah timur (Jogja/Semarang) mulai terjadi pada sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Penumpukan kendaraan yang mengular dimulai dari Wangon (Banyumas), Rawalo (Banyumas), Sampang (Cilacap), Buntu (Banyumas), hingga ke Gombong (Kebumen). Penumpukan kendaraan didominasi oleh mobil pribadi/keluarga dengan plat nomor “B” dan sekitarnya, dan sebagian tampaknya merupakan kendaraan para pemudik, hal ini terlihat dari adanya barang-barang bawaan yang masih tertata rapi di atas atap kendaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline