Lihat ke Halaman Asli

PSIS Dan PSS Jadi Perhatian Dunia Internasional

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14146623541353791961

FIFA (foto; kompas.com)

Peristiwa memalukan dalam dunia persepakbolaan nasional beberapa waktu yang lalu, yakni insiden ”Sepak Bola Gajah” antara PSIS Semarang versus PSS Sleman yng berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tuan rumah PSS, tak hanya menjadi pemberiaan media lokal saja. Media internasional pun banyak yang sudah memberitakan insiden memalukan tersebut.

Jika kita googling dengan kata kunci “5 own goals Indonesia”, maka sekurang-kurangnya ada 70an situs internasional yang mengunggah berita “sepak bola gajah” atau mengupload videonya. Sebut saja bleacherreport, marca, 101greatgoals, scoopnest, enikos, footballtips, carbonated.tv, dailymail, dan masih banyak lainnya hingga tembus sejumlah 70an media online. Dailymail menulis dengan judul FivebGoals Indonesia Sides Allegedly Try Lose, sedangkanenikos mengunggah video dan berita dengan judul Video Parody Football Game Features 5 Ow.

Semua menulis dengan judul socking, scandal, parody dan sejenisnya yang kesemuanya memiliki arti yang negatif. Sungguh menyedihkan, manakala sepak bola Indoensia tenah dalam kondisi terpuruk, bertahun-tahun paceklik gelar bahkan rangking di FIFA juga mengalami penurunan, begitu muncul pemberitaan di media internasional (internasional), justru berita tidak baik yang terkover dan tersebar luas ke seluruh penjuru dunia.

Dalam era informasi global yang cepat, pemberitaan sekecil apapun tidak mudah untuk ditutup-tutupi, sekali saja terupload di dunia maya maka dengan segera akan tersebar kemana-mana, baik dalam bentuk retweet, share, maupun daur ulang berita, baik oleh media maupun perorangan. Peristiwa “sepak bola gajah” plus pemberitaan media internasional di skala global menjadi tamparan hebat bagi PSSI dan dunia persepakbolaan nasional. Hal ini harus bisamenjadi pelajaran yang berharga untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Salah satu imbas dari pemberitaan media internasional, menjadikan insiden ini juga sudah diketahui oleh induk sepak bola dunia FIFA yang akan segera melaukan penyelidikan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti yang menjelaskan bahwa FIFA telah mengetahui kejadian itu. Menurut La Nyalla, semua sedang dalam pengawasan PSSI dan FIFA Security. ”Ini merupakan bentuk kerja sama PSSI dengan FIFA. Jadi, FIFA sudah mengetahui hasil pertandingan itu,” kata La Nyalla, di Jakarta, sebagaimana dilansir kompas.

Djohar Arifin Husein dkk harus bisa mengembalikan sepak bola pada fitrhahnya. Mengemablikan martabat sepak bola sebagai cabang olah raga yang bisa menjadi alat komunikasi dan kebanggaan bangsa di mata internasional. Mafia dan kepentingan politik golongan tertentu harus bisa “dimusnahkan” dari dunia sepak bola untuk menciptakan sepak bola yang fair play dan bermartabat. Apakah bisa? (Banyumas; 30 Oktober 2014)

Salam Fair Play!

Sebelumnya :

1.Indahnya Berbagi Cinta

2.Selamat Ulang Tahun Pak Ganjar!

3.NU Bela Menteri Nyentrik Susi Pudjiastuti

4.Sepak Bola Gajah, Cermin Buruk Sepak Bola Kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline