Produksi gula Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Sebagai salah satu produk unggulan usaha kecil dan menengah (UMKM), gula jawa memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah pedesaan. Kabupaten Batang, terutama Kecamatan Blado, dianggap sebagai pusat produksi gula jawa Jawa Tengah. Melalui program pengabdian masyarakat, mahasiswa Universitas Pekalongan membantu UMKM produksi gula jawa di Blado.
Sebagai agen perubahan dan penggerak pembangunan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam membantu UMKM produksi gula jawa, dan mereka dapat memperluas pasar melalui kegiatan pengabdian masyaraka, dan pengembangan. Salah satu pusat produksi gula jawa terbesar di Jawa Tengah adalah UMKM gula jawa Blado, Batang. UMKM ini adalah salah satu yang dimiliki oleh Ibu Qori. Namun, UMKM ini masih menghadapi beberapa masalah, seperti keterbatasan teknologi produksi, kualitas produk yang tidak konsisten, dan persaingan dengan gula impor. Akibatnya, pendampingan diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
Salah satu elemen penting dalam pendampingan ini adalah pendampingan pembuatan akun media sosial. Mahasiswa unikal membantu Ibu Qori dalam mempromosikan produk gula jawa mereka melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Media sosial telah menjadi alat yang sangat berguna untuk menjangkau pelanggan dari berbagai daerah, baik di dalam maupun luar kota. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan secara langsung.
pelaku UMKM dididik tentang cara membuat konten yang menarik, berkomunikasi dengan pelanggan, dan meningkatkan visibilitas produk untuk membuatnya lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Pendampingan juga mencakup elemen penting lainnya, seperti kreatifitas dalam pembuatan kemasan produk. Kemasan yang menarik tidak hanya membuat produk terlihat lebih baik, tetapi juga membuatnya lebih menarik bagi pelanggan. Mahasiswa dari Universitas Pekalongan membantu Ibu Qori membuat kemasan yang lebih modern dan praktis tanpa menghilangkan ciri khas gula jawa mereka.
Di Blado, Batang, pendampingan digitalisasi oleh mahasiswa Universitas Pekalongan terhadap UMKM produksi gula jawa memiliki efek yang signifikan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan konsumen tentang produk gula jawa, meningkatkan pasar, dan meningkatkan pendapatan pengusaha.
Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi untuk mengembangkan industri gula jawa, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Selain itu, pengembangan akun media sosial dan kemasan produk yang lebih menarik meningkatkan daya tarik produk dan memperkuat merek UMKM. Oleh karena itu, pengembangan dan pendampingan digitalisasi harus dilanjutkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H