Lihat ke Halaman Asli

Kenapa, Buni Yani?

Diperbarui: 15 November 2017   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang sudah kita ketahui, Ahok dijebloskan ke dalam penjara dengan alasan yang katanya telah menistakan agama. Tetapi apakah benar? Ternyata video yang tersebar di dunia maya adalah video yang sudah diedit dan diubah oleh seseorang yaitu Buni Yani. 

Dalam sekian banyak sidang Buni Yani terus mengelak dan membantah bahwa Ia tidak mengubah video pidato Ahok tersebut, tetapi setelah sekian banyakk sidang, Buni Yani dinyatakan bersalah dengan mengubah video Ahok di Kepulauan Seribu. Selain itu Buni Yani juga terbukti bahwa Ia mengunduh video sambutan Ahok di Kepulauan Seribu pada tanggal 6 Oktober 2016 lalu dan kemudian memotong video tersebut selama 30 detik.

Bukannya memberi keterangan yang jelas dan juga alasan kenapa Ia melakukan hal tersebut yang sudah terbukti bahwa Ia melakukannya, malah Buni Yani terus menolah pernyataan jaksa bahwa Ia memang bersalah. Ahok juga tidak datang sebagai saksi dalam 3 sidang setelah diundang untuk menjadi saksi pada sidang-sidang yang sudah dilakukan. Ahok juga mengatakan bahwa dirinya sudah sangat dirugikan selama ini, bahkan Ahok juga sempat terancam akan terbunuh akibat tuduhan menistakan agama tersebut.

Buni Yani juga mendapatkan dukungan dari pihak-pihak lain juga. Amien Rais, ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) juga sempat memberikan orasi nya kepada orang-orang yang berisi untuk mendukung Buni Yani, saudara se agama Islam agar bisa dikurangi hukumannya bahkan sampai bebas dari tuntutan.

Menurut pihak lain, ada yang mengatakan bahwa motif Buni Yani melakukan hal ini adalah karena berbeda agama dengan Gubernur Jakarta, Ahok. Apalagi Ahok juga bukan merupakan orang keturunan Indonesia asli.  Di Indonesia, permasalahan tentang SARA masih kental dikalangan masyarakat, walaupun tidak semua pihak mempermasalahkan hal tersebut. 

Melalui kasus Buni Yani ini, masyarakat berharap bahwa warna Negara Indonesia bisa mengesampingkan permasalahan yang berbasis SARA ini karena kita semua juga merupakan orang Indonesia dan juga menghilangkan sikap saling menjatuhkan di kalangan masyarakat dan menumbuhkan sikap lapang dada dalam kehidupan sehari-hari kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline