Lihat ke Halaman Asli

Abby Febrian

mahasiswa

Pertamina Bantu UMKM Menuju Pasar Global

Diperbarui: 13 April 2021   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertamina menjalankan program yang disebut Program Mitra, program ini dibagi menjadi 8 bagian yaitu UMKM ACADEMY SME : FAST TRACK, SERTIFIKASI DAN PERIJINAN, DISPLAY PRODUCT SME, E-LEARNING, PUBLIKASI UMKM, PENJUALAN UMKM MELALUI E-COMMERCE, KATALOG SME 100, EXHIBITION / VIRTUAL EXHIBITION. Sama seperti perusahaan lainnya pertamina juga menghadapi era pandemi, sehingga diperlukan terobosan baru yaitu program kemitraan.

"Jadi kalo tadi ditanya diawal, apakah kita ada diposisi dimana dari transformasi digital ini, apa yang terlindas atau kita yang tergilas atau justru kita bisa memanfaatkan momentum ini untuk bisa bangkit, dan pilihan saya adalah yang terakhir tadi" pernyataan tersebut disampaikan VP CSR & SMEEP PT Pertamina Arya Dwi Paramita dalam acara Webinar dengan tema "Transformasi Digital, Tertindas atau Dilindas (Perspektif Komunikasi dan Kebangkitan Ekonomi)" yang diselenggarakan STDI, STIKOM Interstudi, Rabu (7/04/2021).

Pertamina memberikan banyak pelatihan dan fasisilitas, termasuk pelatihan branding, pengemasan, akuntansi sederhana dan pelatihan pajak untuk membantu UMKM bertransformasi dari tradisional menjadi global. Pertamina juga memberikan pelatihan melalui media sosial, berjualan melalui marketplace dan membuat website, blog dan vlog.

Pada tanggal 9-11 september 2020 pertamina mengadakan event yaitu PERATAMINA SMEXPO 2020, dengan mendapat dukungan dari kementrian dan Lembaga yang terkait dan dilaksanakan secara online. Pertamina memberikan 100 UMKM terbaik untuk diberi kesempatan untuk menjual 1.780 produk terbaiknya untuk dijual dan event ini mendapatkan rekor muri dari MUSIUM REKOR INDONESIA 'sebagai pameran virtual dengan pilihan produk terbanyak di indonesia' yang dibagi menjadi 5 sektor yaitu fashion, F&B, Agribisnis, dan furniture. Dan acara ini dikunjungi oleh 34.000 pengunjung selama 3 hari. Serta dikunjungi oleh 38 negara dan amerika menjadi pengunjung terbanyak setelah Indonesia, para UMKM tersebut jugadi berikan fasilitas berupa interaksi secara lansung dengan calon pembeli dan disediakan penerjemah apabila UMKM tersebut mengalami kendala Bahasa.

"Penjualan UMKM tersebut melebihi ekspetasi yang dimana mencapai 9 milyar rupiah yang awalnya ditargetkan hanya mencapai 7 milyar rupiah. Ini membuktikan bahwa UMKM berpotensi masuk ke pasar global dan meningkatkan kualitas dari produk yang di jual" ujar Arya Paramita 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline