Sayang, ingat tidak
Kalau diriku, sudah kau gedor sejak dini
Semenjak ia dibangun ilahi
di malakut, kandungan, dan ardhi
Tok tok tok
Kau ketuk, aku membuka
Kau peluk...
duh sayang, "Ada apa?"
Kemarilah.
Rasanya aku ingin menyeka
awan kelabu di pipi
tak terbendung
Sejauh mana itu kau kunci
Kali ini, biar aku mendobrak
Berikan semua pesananku!
Mohon ceritakan padaku;
rerintik yang mendera
menanti masa untuk reda
dengan gagang, yang selalu kau genggam
bersama pundak, yang kau rindukan
Sayang, tenang
Pintunya telah mengatup
Cinta ini tak lekang
Ia selalu tertutup
untukmu
Yogyakarta, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H