Lihat ke Halaman Asli

Abby Crisma

Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Aku dan Hamba Sahaya

Diperbarui: 6 Maret 2023   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

You're exactly ur lust slave (Photo by orythys via pexels.com

Dahulu aku pernah mengadu
pada Kasih yang mengizinkan
menangis akan nubuat kehidupan
dan tertawa diambang kematian

Kasih meyakinkan
diriku dan pelangi kan selalu berbelaian
hingga tiba lah angin memanggil topan
menghantam kesadaran, yang teguh berkeyakinan

Setelah semuanya, datang satu petuah akhir
yang membangun rona khawatir
pada diri yang nadir:

Hiduplah sebagai hamba, bersama dengan hamba sahaya
Membudak pada-Ku dengan pesona, dan jangan untuknya

Kasih pun mencetak akta dan rekam jejak kehidupan
Sembari tandatangan aku sematkan
sedikit banyak berharap, gelar hamba berkelaluan

Suah dua dekade
aku seperjalanan dengan hamba sahaya
Di satu kesempatan dia memeluk erat,
mendesak nafas mampat
pada Kasih sampai terkadang ku tak ingat

Pada kesempatan lainnya,
pikiran dan lisan olehnya diruntih
sehingga tercipta jarak dengan tasbih
yang biasa terujar tak cuma dikala sedih

Sampai tiba perjalanan berbuah pelajaran
Bahwa Aku dan Hamba Sahaya diciptakan
dalam rangka mengabdi pada perjanjian
yang menjunjung tinggi kebajikan

Hakikat Aku dan Hamba Sahaya sama saja
adalah makhluk yang tercipta
akibat kebosanan sang Khalik
Resah yang tak henti menghamba pada bungah

Adapun bila di tengah ada keliru
Hal itu wajar, karena memang aku tak tahu
Awalnya kukira teman seperjalananku adalah segala
Tampaknya Kasih ialah tunggal telaga bahagia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline