Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Abblu Adam R

bismillah cerpenis

Puisi | Hujan di Kota Dingin

Diperbarui: 24 Oktober 2018   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: www.plukme.com/post/1521030996-hujan-yang-indah

Hujan mengguyur kota yang terlanjur dingin.
Orang-orang menepi dan aku terdiam
di tengah kota seorang diri. Rintik-Rintik
menjelma menjadi kenangan-kenangan runcing
—dan Cinta, apa kau juga sedang tersedu
menyumpah serapah langit yang kelabu?

Hujan mengguyur kota yang terlanjur dingin.
Hatiku membeku dan pikiranku terbang terbawa angin.

Malang, Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline