Lihat ke Halaman Asli

Peternak Mulai Resah, Indonesia Mulai Buka Impor Daging Ayam

Diperbarui: 22 Agustus 2019   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Bandung News Photo

Indonesia melonggarkan ketentuan daging ayam Brasil melalui dengan kekalahan Indonesia dalam gugatan Brasil ke WTO pada 2017. Dengan kekalahan ini, daging ayam Brasil bisa masuk ke Indonesia dan diperkirakan akan digunakan pada peternak ayam lokal. Khusus untuk peternak rakyat (kecil) dan mandiri. 

"Untuk peternak sekarang sedang konflik," ujar perwakilan komunitas Andalan Nusantara Tangguh (ANT), Abbi Angkasa Perdana Darmaputra dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019). Abbi Mengatakan, ANT Bermitra Dengan Kumpulan Peternak Rakyat. Sedikitnya, 100 peternak ayam yang bermitra dan diklaim resah serta kesulitan.

Karena sejak September 2018, penjualan ayam kurang bagus. Bahkan pada Juni 2019, harga di tingkat peternak keningkatan level Rp 10.000 / kg. Dibebaskan, peternak mengutang sana-sini untuk membeli pakan guna menutup biaya produksi yang lebih besar dari pada harga jual. Meskipun Ada memainkan Peternak Yang Gulung Tikar. 

Baru Juli 2019, harga ayam membaik di angka Rp 18.000 per kg dan membuat peternak lega. Namun tak lama berselang, harga turun lagi di angka Rp 15.000 per kg. "Istilahnya sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah belum lama harga dihancurkan sekarang peternak dibingungkan dengan ayam impor. Mana Utang bekas pakan yang lalu saja belum bulan, "tuturnya.

Abbi mengungkapkan, peternak resah dengan mendesak daging impor dari Brasil karena harga mereka lebih rendah. Saat ini HPP ayam lokal Rp 18.000-20.000 per kg, harga yang diterima konsumen sekitar Rp 35.000 per kg. Sedangkan HPP ayam impor Brazil hanya 1 dolar AS dan harga di tingkat konsumen sekitar Rp 28.000 per kg. Rendahnya harga daging ayam Brasil banyak hal. Mulai dari produksi ciuman-ciuman yang mencapai 500.000 ayam per harga, harga pakan yang rendah, bibit yang mudah, hingga dukungan ciuman dari pemerintahannya. "Kalau di Indonesia harga pakan saja masih tinggi. Padahal biaya makan itu 65-70 persen dari biaya produksi, "ucapnya.

Rencana masuknya import daging ayam memang tijdvak bagus. Sebab produksi ayam di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut sedang kelebihan pasokan. "Konsumsi ayam di Indonesia 60 juta ekor ayam per minggu dan stok kita berlimpah," ungkapnya. Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa membantu berbagai kesenangan. Misalnya mendukung harga pakan dan mendukung berbagai yang dilakukan peternak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline