Betapa pentingnya sebuah pendidikan untuk kemajuan sebuah Negara, Standard Chartered pernah memprediksi Bahwa Negara kita Indonesia akan mencapai taraf perekonomina tertinggi ke 4 pada tahun 2030, jujur saja saya merasa skeptis Negara ini bisa mencapai posisi itu tanpa di dukung dengan SDM yang bisa dibilang masih sangat tertinggal, bisa-bisa hanya dijadikan sebagai ladang investasi oleh Negara-negara maju di dunia walau kemakmuran rakyatnya tidak mengalami kemakmuran mendasar, tapi jangan nyinyir sana sini, kenyataannya bangsa kita sendiri lebih suka terlena sebagai bangsa konsumtif daripada produktif.
Pendidikan merupakan factor krusial perkembangan sebuah bangsa dan negara, hal ini tidak bisa diubah dalam beberapa tahun yang begitu singkat tapi butuh beberapa generasi misalnya sekarang kita membutuhkan perubahan radikal maka yang mulai akan menikmati perubahan adalah generasi setelah era kita atau mungkin bahkan setelah era generasi kita. Tapi kalau sekarang belum mulai, apa kabar generasi anak cucu kita??
Sekolah itu setidaknya harus gratis dari SD sampai SMA dan bersifat menyeluruh. Kesejahteraan pengajar ditingkatkan berkali-kali lipat. Coba bayangkan bagaimana dapat mengajar dengan baik dan tenang kalau masih bergelut dan memikirkan masalah utang, dan masih ada segelintir guru di pelosok daerah yang masih memikirkan bayi dan keluarga mereka yang masih kelaparan atau kurang asupan gizi atau mungkin tenaga pengajar yang masih memikirkan bulan depan kontrakannya menunggak 3 bulan, tapi bukan cuma itu, pengajar itu juga harus memiliki kompetensi dan kualitas terbaik bukan mereka yang tumbuh berkembang dari tahun ke tahun dengan kurikulum yang tidak tentu arahnya kemana. Mari kita lihat kurikulum Negara luar dimana materi pelajaran itu bukanlah segalanya.
Banyak orang yang IQ nya tinggi namun memiliki EQ yang rendah. Bahkan banyal orang berpendapat bahwa untuk menjadi sukses, hanya diperlukan 15% IQ, sedangkan 85 % itu ditentukan EQ bahkan SQ.
Karena pengetahuan bukanlah segalanya, namun pendidikan moral itu sangat penting sejak usia dini supaya kepintarannya bisa dipakai sesuai kodratnya yang benar bukan pintar untuk menipu orang lain dan menipu orang banyak di negara ini apalagi digunakannya untuk korupsi, kebanyakan koruptor itu adalah orang-orang yang pintar namun tidak bermoral karena memiliki EQ dan IQ yang jongkok karena tak punyta empati terlebih harga diri. Contohilah Negara Jepang, mereka hanya focus mengajarkan budi pekerti, moral, kehormatan, kejujuran, kerjasama sesama manusia sejak pendidikan 1 hingga 5 tahun karena itulah yang membentuk jiwa dan mentalitas seseorang sejak beranjak menjadi manusia yang sejati...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H