Lihat ke Halaman Asli

CAHAYA PEDIA

SMPN 6 Kolaka Utara

Pendekatan Saintifik di Lingkungan Sekolah Membelenggu Kreativitas Guru

Diperbarui: 10 Desember 2021   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) dalam pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013 versi 2016. Adapun proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok (5M) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informas/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penerapan kelima proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk mewujudkan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup ranah pengetahuanm sikap, dan keterampilan. Pendekatan Saintifik pada dasarnya sudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang diimplementasikan pada tahun ajaran 2013/2014. Namun, berdasarkan  informasi dan wacana yang beredar di kalangan para guru, sebagian guru menganggap bahwa metode pembelajaran dengan proses berpikir 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan) bersifat prosedural dan mekanistik. Selain itu sebagian guru juga menganggap bahwa pendekatan saintifik sebagai satu-satunya pendekatan dalam pembelajaran di semua mata pelajaran. Sehingga penerapan Pendekatan Saintifik ini dianggap sulit diterapkan dan membelenggu ruang kreatif para guru. Ternyata setelah Kurikulum 2013 direvisi dan diterapkan kembali pada tahun akademik 2016/2017 para guru masih dianjurkan untuk menggunakan Pendekatan Saintifik untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, penerapan tentang Pendekatan Saintifik untuk setiap guru sangat diharapkan untuk di dalami agar dapat membantu para guru maupun akademisi lain untuk menerapkan dalam proses belajar menagakar di lingkungan belajar baik sekolah dasar, menengah, hingga di lingkungan akademik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline