Lihat ke Halaman Asli

Abas Fauzi

Konten Kreator || Pengajar || Tour Leader

Mencuri Raden Saleh: Bukti Mahasiswa Seni Itu 'Spesial'

Diperbarui: 31 Agustus 2022   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: filmindonesia.or.id

Jagad perfilman Tanah Air akhir-akhir ini sedang ramai membincangkan film Mencuri Raden Saleh. Film yang rilis pada 25 Agustus 2022 ini sempat menjadi trending topik di twitter. 

Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara cukup ciamik membuat kemasan film yang rata-rata pemainnya anak-anak muda. Bahkan, genre film ini pun jarang sekali diproduksi di Indonesia. 

Genre Heist seperti yang kita pahami merupakan film dengan tema pencurian. Komplotan anak muda yang dipimpin oleh Iqbal Ramadhan sebagai Piko ini mempunyai rencana besar dengan imbal balik berupa uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Berdasarkan wawancara dengan @narasitv Angga Dwimas Sasongko terinspirasi untuk membuat film pencurian pas berkunjung ke Keraton. 

Ia melihat lukisan Raden Saleh memiliki penjagaan yang minim dan kurang aman. Kemudian ia belajar lebih dalam tentang sosok pelukis Raden Saleh melalui buku dan pameran Raden Saleh.

Iqbal Ramadhan memerankan sosok Piko yang mempunyai latar belakang sebagai mahasiswa seni rupa. Ya Mahasiswa Seni. Mahasiswa yang pada hari ini masih di cap sebagai sosok manusia yang selalu unik dan nyentrik dalam apapun. 

Kita bisa melihat dengan jelas dari segi fashion style, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Piko meredifinisi kembali tatanan maupun citra mahasiswa seni melalui banyak hal, bukan hanya soal fashion style. 

Rambut gondrong bahkan warna-warni seperti ayam yang dijual di pasar, ruang studio berantakan, kaos oblong, sepatu bot adalah sedikit kumpulan identitas yang melekat di mahasiswa seni. 

Sebagai alumnus salah satu kampus seni kenamaan di Tanah Air, apa yang ditampilkan Piko masih 'sangat polos'. Makin seni murni, harusnya makin banyak eksplorasi (baca: edan).

Piko memberi gambaran sebagai seorang mahasiswa seni. Meskipun hari ini mahasiswa seni sudah sangat bergeser (baca: fashion style, eksplorasi, dan sejenisnya), Angga Dwimas Sasongko pun juga observasi ke Jogja untuk mendapatkan feel seorang seniman atau mahasiswa seni. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline