By. Suherman Syach
Tanggal 17 Agustus 2021, Indonesia akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya yang ke-76. Artinya kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara telah berumur 76 tahun. Usia ini masih sangat belia jika dibanding bangsa-bangsa lain dalam sejarah peradaban dunia yang mencapai ratusan tahun lamanya.
Secara historis, Indonesia bukan bangsa baru. Sebelum diproklamirkan sebagai sebuah negara merdeka, tanah air kedaulatan Indonesia terdiri dari bangsa-bangsa merdeka. Bangsa-bangsa inilah yang dikoloni dan dijajah negara-negara Eropa dan juga negara Asia, seperti Jepang.
Negara penjajah masa lampau, sangat kuat. Mereka menjajah bukan hitungan tahun, tapi berabad. Bahkan silih berganti. Bangsa-bangsa di tanah Indonesia diperebutkan. Negera penjajah berperang satu dengan lainnya untuk menguasai. Siapa yang menang, itu yang kuasa menjajah.
Bangsa-bangsa di Indonesia telah digilir para penjajah. Terekam dalam sejarah, para penjajah tanah Indonesia adalah Portugis selama 86 tahun (1509 -- 1595), Spanyol selama 171 tahun (1521 -- 1692), Belanda selama 340 tahun (1602 -- 1942), Perancis selama 5 tahun (1806 -- 1811), Inggris selama 5 tahun (1811 -- 1816), dan Jepang selama 3 tahun (1942 -- 1945). Jika waktu masa penjajah dihitung, 76 tahun Indonesia merdeka masih seumur jagung.
Dalam bukunya "Sejarah Indonesia Modern 1200-2004", Marle Calvin Ricklefs menyebut tiga alasan utama kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Alasan pertama dan utama adalah mencari kekayaan. Mulanya hanya berdagang tetapi pada akhirnya mereka menguasai dan menjajah.
Disebut menjajah, karena mereka merampas kekayaan dan menindas. Menguasai hak dan hajat hidup rakyat tanpa peri kemanusiaan. Sumber-sumber ekonomi, seperti pertanian, perkebunan, minyak bumi, dll. dirampas secara paksa. Bahkan sebagiannya, kerja rodi dan romusha untuk kekayaan penjajah.
Alasan lain menurut Marle Calvin Ricklefs adalah mencari kejayaan dan menyebar agama Nasrani. Menurutnya, pada masa itu, kejayaan negara-negara Eropa dinilai dari seberapa banyak mereka memiliki tanah jajahan. Makanya, Inggris, Portugis, Belanda, Prancis, dan Spanyol berlomba-lomba menjelajah ke Asia, Timur Tengah dan Afrika.
Sementara alasan menyebar agama menurut penulis kurang tepat. Faktanya, misi suci tersebut tidak tercatat aksi nyatanya nan heroik dalam sejarah. Penulis belum pernah membaca, ada pemaksaan agama terhadap pribumi yang dilakukan para penjajah itu. Jika pun ada, pengaruhnya tidak begitu besar.
Bangkitnya Negara Terjajah