Kuningan, 25 Agustus 2024 – Desa Karangmuncang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, sukses menggelar kegiatan hiking menuju Mata Air Cinunjang pada hari Minggu kemarin. Kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Desa Karangmuncang bersama mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan ini berhasil menyatukan warga dan generasi muda dalam semangat menjaga lingkungan.
Dengan titik kumpul di Balai Desa Karangmuncang, peserta diajak memulai petualangan menyusuri alam pedesaan. Sebelum memulai perjalanan, doa bersama dipimpin oleh Bapak Ma'mur, Kadus Kliwon, sebagai bentuk memohon keselamatan dan kelancaran kegiatan.Rute hiking yang dimulai dari Balai Desa menuju kandang sapi, persawahan, kebun warga, dan akhirnya tiba di Mata Air Cinunjang, menyuguhkan pemandangan alam yang asri dan menyegarkan.
Mata Air Cinunjang di Desa Karangmuncang, Kuningan, bukan hanya sekadar sumber air biasa. Mata air ini memiliki sejarah panjang dan dibalut dengan mitos yang menarik, terutama mengenai keberadaannya yang berpasang-pasangan: Cinunjang Laki dan Cinunjang Perempuan.
Mitos paling populer adalah keyakinan bahwa mandi di Mata Air Cinunjang Laki dapat mempercepat datangnya jodoh. Kepercayaan ini begitu kuat hingga banyak orang, terutama perempuan, datang dari berbagai daerah untuk mandi di sini, terutama pada hari Jumat Kliwon. Uniknya, banyak pengunjung yang sengaja meninggalkan sandal, pakaian, bahkan celana dalam sebagai tanda bakti atau permohonan.
Penelitian dari ITB mengungkap fakta menarik bahwa kualitas air Cinunjang jauh di atas air mineral kemasan. Hal ini semakin memperkuat keyakinan masyarakat akan khasiat air ini.Potensi wisata Desa Karangmuncang semakin terbuka lebar dengan adanya Mata Air Cinunjang. Selain keindahan alamnya, mata air ini juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
Penelitian ilmiah yang membuktikan kualitas air Cinunjang semakin memperkuat potensi mata air ini sebagai destinasi wisata kesehatan. Mata Air Cinunjang juga sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, khususnya Desa Koreak dan Jambugeulis. Air dari mata air ini telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bergenerasi.
Setelah puas menikmati keindahan alam dan kesegaran Mata Air Cinunjang, para peserta kembali berkumpul di Balai Desa untuk beristirahat dan menikmati hidangan yang telah disiapkan.
Kegiatan hiking ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadakan kegiatan serupa dan menjadikan alam sebagai laboratorium belajar sekaligus tempat rekreasi yang menyehatkan.
Penulis : Sri Wahyu Lestari & Mahasiswa KKN UM Kuningan
Editor : Ade Hilman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H