Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Di Balik Invasi Rusia ke Ukraina, Melepas Keterasingan Transnistria

Diperbarui: 25 Maret 2022   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Victory Day in Transdnistria.| Sumber: Alamy via thetribune.com

Mari kita menuju ke sebuah kawasan diantara Moldova dan Ukraina yang disebut "Republik Pridnestrovia Moldavia" (PMR) namun populer dengan sebutan "Transnistria" dibandingkan sebutan dalam bahasa Inggris "Transdeniestria."

Transnistria berasal dari bahasa Rumania yang berarti "di luar sungai Dniester." Posisinya memang di luar sungai Dniester memanjang dari barat laut ke tenggara sepanjang perbatasan Moldova dan Ukraina dengan garis panjang 218 km dan lebar rata-rata 19 km. Luasnya cuma 4.163 km persegi.

Dalam peta dunia mirip jembatan terpanjang di dunia. Faktanya Transnitria memang mirip seperti "jembatan penghubung" nun jauh dari daratan Rusia atau aliansi Rusia bentukan Uni Soviet yang tersisa saat ini. Sumber: OpenDemocracy.

Pemberontak di Transnistria memisahkan diri dari Republik Sosialis Soviet Moldova pada September 1990 dan menyatakan kemerdekaannya pada 1992.

Molodova adalah negara pecahan Uni Soviet yang merdeka pada 27 Agustus 1991 pasca Uni Soviet runtuh total.

Kemerdekaan Moldova diakui oleh PBB sementara kemerdekaan Transnistria tidak diakui hingga saat ini karena dianggap gerakan separatis yang memisahkan diri dari Republik Sosialis Soviet Moldova.

Pada 1992 militer Moldova pernah berusaha mengambil kembali kawasan tersebut dalam perang selama 6 bulan namun tidak berhasil. 

Militer Transnistria dibantu 1 batalion pasukan AD ke 14 Rusia terlalu tangguh untuk ukuran pasukan Moldova negara termiskin di Eropa yang terpaksa menerima gencatan senjata pada 21 Juli 1992 dengan syarat pasukan Rusia musti ditarik dari sana.

Pasukan Rusia memang keluar dari sana namun meninggalkan 49.476 pucuk senjata api, 805 meriam artileri, 4.000 kendaraan militer dan 655 unit berbagai perlengkapan militer. Sangat cukup untuk mempersenjatai Angkatan Bersenjata Republik Transnistria (NMP) hingga saat ini. Sumber: Wikiwand.

Transnistria kini dipimpin Presiden ke tiga yaitu Vadim Krasnoselsky, memililki angkatan bersenjata dengan kekuatan 7.500 personil ditambah pasukan cadangan mencapai 80 ribuan orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline