Versi apapun tentang kematian Adolf Hitler 77 tahun lalu faktanya adalah sama, yaitu pasukan AS dan tentara merah (Uni Soviet atau Rusia) kecolongan, tidak mampu membawa sang Fuhrer secara utuh dalam keadaan hidup atau mati ke negara masing-masing.
Ada yang mengatakan Hitler meloloskan diri ke Jepang lalu ke kutub utara. Ada juga yang mengatakan Hitler meninggal pada 1962 di Argentina atau pada 1971 di Paraguay atau pada 1984 di Brasil.
Namun sejarah paling otentik mengatakan Hitler tewas bunuh diri pada 30 April 1945 di sebuah fuhrerbunker di kota Berlin tidak sampai dua hari sebelum tentara merah tiba lokasi tersebut.
Hitler tewas bunuh diri bersama kekasih/ istrinya Eva Braun. Kedua mayat lalu dibakar oleh sisa-sisa para pengawalnya di kebun dekat bungker tersebut.
Ketika tentara merah tiba di lokasi tersebut pada dinihari 2 Mei 1945 hanya menemukan sisa-sisa pembakaran yang terdiri dari gigi dan tulang tengkorak Hitler.
Atas perintah Joseph Stalin, beberapa potongan sisa pembakaran (kremasi) Hitler dibawa ke Moskow oleh unit khusus kontra intelijen dalam tentara merah, SMERSH. Sumber : Archive.Today.
Terlepas dari persoalan apakah yang dibawa tim SMERSH benar Hitler atau bukan faktanya adalah tentara merah dan AS terlambat membawa Hitler dari Jerman timur.
Kini, 77 tahun kemudian, dalam konflik Rusia - Ukraina, sedang terjadi "perlombaan" membawa Presiden Volodymyr Zalensky ke luar Ukraina.
Perlu ditegaskan bahwa status Zalensky TIDAK SAMA dengan Hitler dalam seluruh dimensi, tetapi perburuan terhadap Zalensky oleh AS dan Rusia saat ini mengingatkan kita pada "perburuan" yang dilakukan Rusia dan AS terhadap Hitler 77 tahun yang silam.
Presiden Ukraina yang menjabat sejak 2019 lalu itu dianggap bertanggung jawab telah memprovokasi hingga terjadinya OM dengan harga sangat mahal. Bagi Rusia mendapatkan Zalensky sangat penting dan mahal.