Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Apakah Misil Hipersonik Dapat Dicegat? Bagaimana AS Mengatasinya?

Diperbarui: 20 Februari 2022   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MIG-31 Rusia dalam uji coba peluncuran Kinzal (misil hipersonik) pada Maret 2018. Sumber gambar: thedrive.com 4 Maret 2020

Berdasarkan kecepatannya, misil penjelajah terbagi 3 jenis yaitu Hypersonic, Supersonic dan Subsonic (Long-Range Subsonic dan Medium-Range Subsonic).

Untuk Hypersonic Missiles (misil hipersonik) umumnya berkecepatan 5 Mach ke atas atau lebih dari 5 kali kecepatan suara. Contohnya Zircon dan Kinzhal (Rusia), Hwasong (Korut) dan "Super-Duper missile" AGM-ARRW (AS).

Misil Supersonik berkecepatan hingga 4 mach. Contohnya adalah misil kolaborasi India dan Rusia BrahMos, Kalibr (Rusia), Regulus II (AS) dan lainnya.

Sedangkan Long-Range Subsonic dan Medium-Range Subsonic Misiles berkecepatan 800 km hingga 900 km per jam atau masih di bawah kecepatan suara. Contohnya adalah Tomahawk (AS), Exocet (Prancis), Nirbhay (India) dan lain-lain.

Terkait dengan misil penjelajah hipersonik belum banyak negara terlibat persaingan di segmen tersebut. Selain AS, Rusia, China dan Korut sejumlah negara lain seperti Brazil, negara terkemuka Eropa dan India masih dalam program uji coba dan pengembangan.

Kini perlombaan misil penjelajah memasuki era misil masa depan (Future missiles) yaitu misil dengan kecepatan Hypersonic dalam berbagai kelas baik jangkauannya, jaraknya dan ketinggian, daya ledaknya, basis nuklir atau konvensional maupun sistem teknologi trajectory atau lintasannya.

Negara barat sedikit ketinggalan dibanding blok timur dalam perlombaan meskipun AS kini berada dalam tahap persiapan akhir melahirkan misil pamungkasnya berjuluk "Arrow" atau ARRW berkecepatan 17 mach.

AS telah menggelontorkan anggaran sebesar 3,8 miliar dollar untuk 70 program hypersonic missiles dan melahirkan 7 teknologi misil Hypersonic termasuk diantaranya teknologi ARRW sebagaimana disebutkan di atas.

Saat ini misil hipersonik Kinzhal (air-to-air missile) baru disematkan pada pesawat generasi ke 5 misal Su-57 dan Mig-31K. Sementara misil hipersonik Zircon telah disematkan pada sejumlah frigate dan kapal selam tertentu seperti K-560 Severodvinsk. 

Cara kerja mesin misil hipersonik jelas berbeda dengan jenis yang digunakan oleh generasi Supersonic atau di bawahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline