Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Israel Bisa Terjebak Konflik Panjang Palestina 2021

Diperbarui: 24 Mei 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benny Gantz, left, is challenging Benjamin Netanyahu in the upcoming Israeli elections. (Wikimedia Commons/Getty Images)

Pemerintah Israel bergeming, tak goyah apalagi terpengaruh pada tekanan masyarakat internasional yang kini dilanda demo menolak kekerasan Israel dan mendukung Palestina di berbagai belahan dunia..

Benyamin "Bibi" Netanyahu malah berjanji meningkatkan eskalasi gempuran dari sebelumnya. Bibi juga berkata Palestina akan membayar harga yang mahal atas krisis tersebut.

Himbauan PBB pada Israel agar tidak terjebak dalam pelanggaran Hak  Azasi Manusia dan menghormati kebijakan Internasional serta melaksanakan gencatan senjata juga tidak dihiraukan. 

Israel semakin kalap, mengerahkan 54 pesawat tempur dan puluhan dron pengintai, ribuan pasukan darat dan artileri modern ke kawasan jalur Gaza sama seperti ingin membunuh lalat tapi menggunakan senjata berat.

Aksi Israel dalam dua pekan terakhir menghadapi Palestina benar-benar seperti kehilangan akal sehat meski beralasan membasmi teroris, menjaga kedaulatan negara, membela diri dan sebagainya.

Arogansi Israel pada rakyat Palestina seperti ini bukan yang pertama kali. Hampir tidak ada hari yang tenang untuk warga Palestina meskipun sekadar menangkap anak-anak kecil pelempar batu atau kelereng dari ketapel.

Jika merunut pada konflik sejak 1948 ketika Israel merdeka telah terjadi ratusan kali konflik, diantaranya konflik pada 2004 adalah konflik terparah, namun konflik 2021 saat ini jauh lebih parah dalam segala ukuran dibanding konflik sebelumnya.

Dari sisi jumlah roket yang diluncurkan kea rah Israel pada 2004 dengan 2021 nyaris sama tetapi dari sisi korban jiwa dan terluka serta kerusakan serta beringasnya Israel adalah yang terparah dibanding peristiwa atau konflik 2004.

Sumber : theconversation.com. Jumlah roket ditembakkan Hamas ke Israel dari awal 2005 hingga 16 Mei 2021

Berdasarkan grafik di atas memperlihatkan jumlah roket yang ditembakkan Hamas ke Israel pada 2021 hingga 16 Mei 2021 sebanyak 3.200. Jumlah tembakan ini hampir sama dengan tahun 2004 ketika Israel melaksanakan operasi Days of Penitence" selama 17 hari akibat tembakan Rudal Qassam yang menewaskan 2 bocah Israel di desa Sderot.

Dalam operasi pada 2004 lalu, 133 orang Palestina. Di tahun yang sama, serangan rudal Israel membunuh Ahmed Yassin pemimpin Hamas pada 22 Maret 2004.

Dalam konflik kali ini (2021) Israel menggunakan kekuatan cara berlebihan. Serangan udara dilakukan untuk menghancurkan subyek dan obyek atau properti Palestina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline