Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Edhy Prabowo Ditangkap KPK Bukan "Kualat" pada Susi

Diperbarui: 1 Desember 2020   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNN Indonesia

Sepak terjang Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya berakhir di sebuah sudut bandara Soekarno Hatta dengan cara sangat mengejutkan, Edhy dan Iis Roshita Dewi isterinya (anggota DPR RI) ditangkap KPK beberapa menit menginjakkan kaki kembali di tanah air setelah pulang dari kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS).

Di negeri Paman Sam yang sedang bergolak politik dalam negeri dan diserang Covid-19 paling tinggi sedunia itu Edhy telah mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. 

Di dalam akun FB pribadinya Edhy memposting kunjungannya ke institut penelitian kelautan ternama di AS tersebut. Selain itu dia juga singgah sejenak di konsulat Indonesia di Los Angles, California yang diunggah 5 hari yang lalu. Jika hari ini Selasa 25 Nopember 2020 berarti kunjungan ke konsulat itu terjadi pada 20 November 2020.

Sumber : akun Facebook Edhy Prabowo 19 Nopember 2020.

Sesuai unggahan foto di akun FB nya (jika masih dapat diakses) Edhy berkkunjung ke institut kelautan Hawai yang berada di gugus kepulauan Hawai di Samudra Pasifik Utara, berjarak 2.350 mil atau 3800 km dari daratan San Francisco, California pada 21 Nopember 2020 (mengacu pada setting jam Face Book Indonesia).

Beberapa foto di lokasi tersebut diunggah sehari yang lalu sebelum peristiwa ditangkap oleh KPK tadi malam (dini hari Rabu) pukul 01.23 WIB. Salah satu foto adalah pertemuannya dengan salah seorang nelayan Indonesia) yang sedang cedera lengannya.

Di sana Edhy sempat menyaksikan tanda tangan kesepkatan kerjasama antara RI dengan Institute Kelautan Hawai sesuai catatan postingan Edhy dalam akun FB nya.

"Siang tadi waktu Amerika, saya menyaksikan penandatanganan kerjasama antara KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia," tulis FB di sana jika masih dapat diakses.

Dari kerjasama itu Edhy berharap Indonesia akan mampu menghasilkan beberapa jenis indukan (grand parent) udang termasuk jenis Vaname sendiri dan mampu menghasilkan udang sebanyak 1,5 juta ton pada 2024 dengan catatan adanya kemudahan izin operasional, pinjaman modal dan perbaikan sarana dan pra sarana tambak udang.

Mengacu pada pernyataan Edhy tersebut berarti dalam kerjasama itu Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama bukan saja dengan lembaga riset ternama AS tersebut tetapi dengan pihak ke tiga yakni pihak swasta yang bernaung di bawah  Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.

Faktanya memang demikian karena Edhy mengakui adanya rencana tersebut sebelum berangkat ke AS pada 19/11/2020 lalu.

"Jadi dia (institut Hawai-red) bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta Amerika, yang kemudian masing-masing perusahaan ini punya mitra lagi ke perusahaan lain. Mungkin ada yang sudah ke Indonesia," terang Edhy jelang berangkat ke AS saat jadi pembicara dalam acara Jakarta Food Security Summit-5, Kamis (19/11/2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline