Donald Trump boleh saja sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang berkuasa pada zaman AS modern dan didukung sistem pertahanan dan keamanan mutakhir yang menggetarkan dunia. Tetapi melihat cara menangani demonstrasi anti rasial anarkis tampaknya Donald Trump BELUM setangguh Presiden AS sebelumnya dalam 100 tahun atau 1 abad terakhir (sejak 1921 kerusuhan di Tulsa, Oklahoma).
Sebut saja "Kelemahan" Trump tersebut terkait dalam pendeteksian, pemantuan, pencegahan, pemecahan konsentrasi atau fokus, kerjasama dengan media, pendekatan, inteligen, pembauran dan sebagainya.
Demo anti rasial menjurus anarkis sangat parah, destruktif besar-besara dalam 1 abad (dalam 100 tahun) di seantero AS pernah tercatat adalah :
Kerusuhan Tulsa, Oklahoma pada 31 Mei 1921
Kerusuhan Tulsa. Total kerugian mencapai 21 juta dollar. Kerusuhan disebabkan penangkapan terhadap Dick Rowland seorang pemuda turunan Afrika Amerika penyemir sepatu (dituduh) melakukan pemerkosaan terhadap Sarah Page seorang wanita kulit putih. Kekerasan rasial yang dilakukan warga kulit putih berlangsung selama 2 hari menyerang kawasan pemukiman warga kulit berwarna di "Negro WallStreet."
Sebanyak 36 orang tewas (10 kulit putih dan 26 kulit hitam) dan korban terluka mencapai 800-an orang. Sepuluh ribuan orang kehilangan tempat tinggal akibat sejumlah rumah dalam radius 35 blok terbakar musnah.
Walikota Tulsa saat itu, T.D Evans kewalahan, kepolisiannya tak kuasa menahan gempuran pedemo umumya kulit putih sehingga minta bantuan ke Gubernur Oklahoma menurunkan pasukan keamanan nasional.
Presiden Warren G.Harding yang bertugas saat itu lolos dari kecaman warga dan terus bertugas hingga meninggal dunia pada 2 Agustus 1923 akibat sakit jantung dan sesak napas
Kerusuhan Chicago, 5 April 1966.
Demo Chicago terjadi akibat tewasnya tokoh kulit hitam terkenal Dr. Matin Luther King Jr, pada 4 April 1968. Total kematian 11 orang dan total kerugian akibat berbagai kerusakan US$ 10.000.000,- sumber: Matadornetwork.
Meski peristiwanya hanya 1 atau 2 hari, tetapi demo merembes ke Baltimore dan ke District Columbia. Seminggu setelah demo anarkis itu Chicago mengalami kelangkaan bahan pokok sangat parah.