Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Iran Membalas, Pangkalan AS di Irak Diserang Misil Balistik

Diperbarui: 8 Januari 2020   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baghdad, Jan 8, IRNA – Sources have reported that a number of US warplanes are in fire after the IRGC missile attack to America's Ain Assad military base in Iraq's Al Anbar province early Wednesday morning. Source :IRNA

Setelah parlemen Iran menyetujui pembalasan terhadap AS, beberapa jam lalu kantor berita Iran (IRNA) melaporkan pasukan pengawal revolusi (IRGC) telah meluncurkan 2 kali serangan misil terhadap 2 pangkalan AS di provinsi Al-Anbar Irak. Hampir semua media barat mengakui terjadinya peristiwa tersebut. 

Presiden AS Donald Trump melalui akun tweeternya mengakui serangan terhadap pangkalan militer AS. Trump memulai kicauannya dengan kalimat "All is Well." 

Kalimat singkat itu kini dikutip oleh netizen AS dijadikan bahan olok-olok. Netizen membandingkan dengan aneka informasi tingkat kerusakan dan risiko tinggi terhadap pasukan di sana tapi Trump masih mengatakan "semuanya baik-baik saja." 

"Semuanya baik-baik saja. Misil diluncurkan dari Iran terhadap 2 pangkalan militer AS di Irak. Kerusakan dan kerugian sedang dipelajari.Sejauh ini masih baik-baik saja. Kami memiliki kemampuan militer terbaik saat ini," tulisnya tadi malam dan menjanjikan hari ini (pagi) menyampaikan keterangan lebih lanjut.

Pentagon mengeluarkan pernyataan resmi bahwa serangan itu ditujukan terhadap 2 pangkalan militer pada 7 Januari pukul 17.30 sore (AS). Kami sedang menghitung kerugian dan kerusakan dari awal perang ini. 

Kantor berita Iran (IRAN) melaporkan bahwa serangan misil balistik dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama terhadap pangkalan militer terbesar di Al-Asad, lalu ke dua terhadap pangkalan militer AS di dekat bandar internasional Irbil. Masih menurut IRNA kedua serangan tersebut menyebabkan sebuah pesawat yang diparkir di sana terbakar dan menyebabkan 30 tentara AS tewas.

Serangan itu melibatkan 10 misil jarak pendek Fateh-313 menyerang al-Asad dan 4 misil Qiam-1 menyerang markas AS di dekat bandara Irbil. Tiga dari empat misil Qiam tersebut tidak mencapai sasaran Irbil karena meledak di udara. Qiam-1 adalah misil pengembangan dari Scud-C.

Dengan peristiwa ini pangkalan militer al-Asad telah mengalami serangan ke dua kali . Pertama dilakukan Iran pada hari yang sama tewasnya Soleimani 3 Januari 2020 lalu.

Donald Trump terakhir mengunjungi pangkalan militer Al-Asad pada 26 Desember 2018, sementara Wapres AS, Pence mengunjungi pangkalan tersebut pada 23 November 2019. Saat berada di sana Trump mengatakan bahwa dia tidak ada rencana sama sekali untuk mengeluarkan pasukan AS keluar dari negara tersebut. Sumber : USA Today

Benar, hingga saat ini AS masih mempertahankan 20 ribuan pasukan di kedua pangkalan militer tersebut. Apakah hal ini jadi target Iran tak jelas motifnya apa, yang jelas Iran mengirim pesan bahwa jika AS membalas maka Iran akan meningkatkan serangan pada seluruh pangkalan militer AS dimanapun berada (menirukan ancaman AS ketika mengancam Iran akan melakukan serangan lebih berat jika melakukan pembalasan atas serangan yang menewaskan Letjen Qassem Soelimani 3 Januari 2019 lalu di Baghdad International Airport-Red).

Pangkalan militer al-Asad menampung banyak pasukan koalisi berbagai negara. Beberapa sumber memperikirakan terdapat ribuan pasukan koalisi pimpinan AS di lokasi tersebut dari berbagai negara. Pasukan AS sendiri tidak kurang dari 5000-an orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline