Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Belajar dari Bird Rides yang Pernah Mengalami Masalah Serupa Seperti GrabWheels

Diperbarui: 16 November 2019   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Armada (shamiehlaw.com)

Apapun sebutannya tapi tetap mengacu pada sebuah alat transportasi mini yang digerakkan tenaga baterai (electric) dan mempunyai 2 atau 3 roda, pada artikel ini kita menyebutnya "E-Scooter."

Di negara maju animo pengguna E-Scooter sudah meningkat tajam karena mampu menjawab kebutuhan, ramah lingkungan, menghemat tenaga, mudah, murah, dan hemat waktu daripada berjalan kaki. 

Alat ini seharusnya dipakai di dalam komplek perumahan. Selain itu dalam kawasan pabrik, universitas, pusat perbelanjaan dan taman kota, Bandara dan stasiun kereta api serta fasilitas umum lain yang tidak menimbulkan risiko tinggi adalah lokasi yang tepat.

Sesungguhnya alat transportasi ini sudah lama diperkenalkan, pertama sekali di AS pada 1910. Sebuah foto diterbitkan Getty Images memperlihat 4 petugas pos di AS sedang memamerkan kendaraan mereka di sebuah gedung kantor pos di AS. Generasi pertama kendaraan ini disebut "motoped." Sumber: di sini.

1915. Four special delivery postmen for the US Postal Service try out new scooters. IMAGE: UNDERWOOD ARCHIVES/GETTY IMAGES

Sementara itu di Inggris kendaraan hampir sama diperkenalkan pada 1916 ketika seorang sosialita wanita, Florence Priscilla Norman mejeng dengan scooter hadiah suaminya Sir Henry Norman di sebuah lokasi di pusat kota London. 

Jadi alat transportasi itu bukanlah hal baru meskipun teknologi, desain, ukuran dan bobot benda tersebut telah disempurnakan sedemikian hingga menjadi sangat unik dan menarik sampai saat ini.

Berdasarkan keunggulan disebutkan di atas, E-Scooter kini sangat digandrungi dimana-mana sehingga menciptakan peluang bisnis bagi yang ingin mengambil keuntungan di balik kebutuhan tersebut. 

Salah satu yang menangkap peluang tersebut adalah perusahan Bird Rides pertama sekali menggeluti bisnis ini dengan  kekuatan 10 armada  E-Scooter di Santa Monica, California sejak September 2017. 

Dalam beberapa hari perusahaan starup Bird Rides telah meningkatkan 250 unit e-scooter, padahal tidak ada yang mengundang perusahaan tersebut untuk buka usaha di sana dan sebaliknya tidak ada regulasi yang melarang atau mengizinkan operasional kendaraan tersebut pada waktu itu. 

Booming e-scooter dari perusahaan Bird tak terelakkan. Dampak lainnya terjadi wabah kekacauan di jalan raya. Remaja berboncengan (naik ganda) e-scooter semakin biasa, padahal itu adalah melawan aturan berlalulintas. 

Pejalan kaki di trotoar tersandung scooter yang diparkir tidak pada tempatnya makin menganggu pejalan kaki. Selain itu kecelakaan serius di bagian kepala semakin banyak ditambah lagi pengguna scooter melawan arus di jalur pedistrian tampak makin menganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline