Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Tinggalkan Kurdi Suriah, AS Pindahkan "Masalah" ke Barat Irak

Diperbarui: 21 Oktober 2019   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

American military convoy stops near the town of Tel Tamr, north Syria, Sunday. (Photo: Baderkhan Ahmad, AP)

Apapun maksud dan tujuan dibalik penarikan pasukan AS dari seluruh pos militernya dari wilayah Kurdi Suriah, AS telah "melukai" mitranya di seluruh kawasan Kurdi Suriah di Suriah utara. Meski Trump membantah, langkah AS itu disebut banyak pengamat wujud kekalahan AS melawan tekanan diplomasi Turki dan kemenangan Rusia dan Iran.

Baru saja "kloter" terakhir 1000-an pasukan AS dalam konvoi 60 kendaraan militer meninggalkan pangkalan udara Sarrin ke kawasan provinsi Hasaqah untuk selanjutnya masuk ke kawasan Irak bagian barat melalui kota perbatasan Al-Bukamal (Suriah) dan Al-Qaim (Irak).

Dua helikopter yang mengawal rombongan singgah sejenak dekat kawasan kem pengungsi ISIS di Al-Hawl yang menampung 70 ribuan keluarga ISIS. 

Di dalam kawasan tersebut terdapat sebuah penjara tempat petempur ISIS ditahan. Pada hari ke 2 invasi Turki ke Suriah utara 750 petempur ISIS  melarikan diri dari penjara tersebut dan hingga kini belum diketahui berhasil ditangkap kembali apa tidak. Sumber: theguardian.com edisi 13 Oktober 2019.

Sebelum meninggalkan pangkalan militer Sarrin, AS melakukan pengeboman terhadap fasilitas dan peralatan tempur sendiri yang disimpan dalam bunker, sebuah isyarat fasilitas tersebut tidak berhak untuk militer Suriah dan Rusia.

AS meledakkan depo amunisi dan peralatan militer di pangkalan militer dekat kota Tell Tamer. Gambar : FILE PHOTO © Reuters / Ronen Zvulun

Menurut informasi, rombongan pasukan AS akan menempati pos baru mereka di luar kota Abu Salihah yang berdekatan dengan kota Al-Qaim perbatasan Irak - Suriah. Posisi pos AS  hanya 10 km dari pintu perbatasan dengan Suriah tempat bercokolnya milisi pro rezim Suriah dukungan Iran yang disebar antra Al-Bukamal hingga Deir Ezzour.

Sementara itu di dalam kawasan Irak dekat perbatasan juga tersebar milisi dukungan Iran yang dikenal dengan PMF (Populer Mobizilation Force) atau juga dikenal dengan sebutan PMC dan PMU berkekuatan 100 ribuan personil. Uniknya, milisi PMF ini juga merupakan bagian dari pendukung Pasukan Nasional Irak seperti milisi tangguh dalam IRGC pendukung pasukan nasional Iran.

Menurut informasi rombongan "terakhir" pasukan AS itu akan memperkuat pasukan AS lainnya yang telah hadir di sana dalam rangka menupas ISIS atau perang melawan ISIS, diulangi : Menumpas ISIS!

Tidak ada yang meragukan AS telah terlibat menumpas ISIS di sana, akan tetapi tidak ada juga yang meragukan juga bahwa keterlibatan pasukan AS pada sebuah wilayah memantik ketegangan di wilayah sekitarnya terlebih lagi ketika AS meninggalkan kawasan tersebut.

Vietnam Selatan, Afghanistan dan Irak telah merasakan dampak ketegangan dan kekacauan pasca AS ditarik mundur dari kawasan tersebut. Dan terakhir Kurdi Suriah menjerit-jerit kecewa hampir putus asa menyaksikan lemahnya diplomasi AS dimata Turki hingga memilih meninggalkan Kurdi Suriah jadi korban buasnya Turki di utara Suriah.

Kini AS menuju ke barat Irak tepatnya berdekatan dengan posisi milisi Syiah  bercokol dukungan Iranian Revolutionary Guarding Corps (IRGC) . Kelompok milisi ini paling sering jadi korban serangan Israel baik yang ada di Lebanon, sekitar Damaskus dan di perbatasan Suriah - Irak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline