Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Siksa Iran Berulangkali, Israel Bikin Rusia Dilema

Diperbarui: 10 September 2019   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

crisisgroup.org

Tak terhitung telah berapa kali Israel menghajar posisi dan kepeningan Iran di Lebanon, Suriah dan perbatasan Irak sejak perang Suriah meletus pada 11 Maret 2011. Atas nama (alasan) melindungi kepentingan dan keamanan kawasan dan perbatasannya dari ancaman musuh (Iran) serangan Israel terhadap Iran terjadi hampir ratusan kali.

Hingga pertengahan 2018 saja penulis pernah mencatat telah terjadi 184 kali, namun tidak sanggup meng-up date lagi berhubung peristiwanya terjadi sangat sering setelah 2018. 

Peristiwa terkini  terjadi pada 8 September 2019 baru saja berlalu. Israel menyerang ke kawasan tidak lazim yakni ke kawasan perbatasan Irak. Disebut demikian karena harus melalui ruang udara Suriah yang sangat (jauh) untuk mencapai Albukamal dan sedikit ruang udara Irak untuk kemudian menembakkan rudal anti bunker dengan tingkat akurasi 99,9%.

Meski belum diketahui secara pasti jenis apa pesawat tempur itu tapi mengingat pola dan lokasi serangan tampaknya dilakukan pesawat tempur tercanggih buatan AS saat ini, Stealth Fighter F 35. Angkatan Udara Israel memang diberi hak istimewa oleh AS memiliki jet tempur tersebut.

Untuk mencapai lokasi dan menjalankan misi tersebut pesawat tempur Israel harus terbang sangat tinggi hingga luput dari deteksi radar pertahanan Suriah, Iran dan mungkin Rusia, lalu menghajar komplek militer bawah tanah Iran itu dengan sangat leluasa. 

Sebagaimana informasi yang dirilis militer Israel memperlihatkan hasil foto citra satelit ISI hasil kerja Israel benar-benar menampar wajah Iran. Delapan fasilitas militer mereka diremukkan oleh misil anti bunker Israel dalam waktu singkat, melengkapi "siksaan" Israel terhadap Iran ratusan kali sebelumnya.

Gambar di bawah ini memperlihatkan kawasan (tampaknya) seluas lebih ratusan hektar yang menghubungkan Albukamal ke kota terdekat di perbatasan Irak telah ada bangunan komplek militer siap pakai milik Iran yang sangat luas dan lengkap.

Komplek militer Iran di perbatasan Suriah-Irak.Gambar dari satelit ISI. Sumber : ynetnews.com

Berdasarkan laporan dan kajian yang diterbitkan oleh "MEMRI" (The Middle East Media Research Institute) yang diterbitkan pada 9 Juli 2019 lalu menjelaskan dengan detail isi komplek tersebut.

Milisi dan militer Iran dapat dikatakan mendominasi kota dan kawasan Albukamal tempat lokasi militer bawah tanah itu berada. Sejumlah kelompok milisi yang beroperasi di kawasan militer tersebut terdiri dari milisi Hizbullah-Libanon, gerakan Irak Al-Nujaba. Lalu ada Brigade Hizbullah dan milisi Al-Fatemiyoun Syiah yang berasal dari Afghanistan serta milisi Zainebiyoun Syiah dari Pakistan. 

Semua organisasi itu dipimpin "Jenderal Salman Al-Irani" dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Di sisi lain, AS telah menetapkan organisasi tersebut sebagai organisasi teroris.

Seluruh kelompok milisi tersebut dilengkapi persenjataan tergolong kuat, yaitu misil anti pesawat darat ke udara, peluru kendali, sistem radar modern, menara komunikasi khusus anti sadap IRGC Iran serta gudang senjata yang kuat yang  dibangun di bekas kawasan rumah sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline