Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Trump Kembali Permalukan Putin dalam Konflik Suriah

Diperbarui: 16 April 2018   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Damascus sky lights up with missile fire as the US launches an attack on Syria targeting different parts of the capital on April 14, 2018. President Donald Trump announced airstrikes in retaliation for the country's alleged use of chemical weapons. AP Photo/Hassan Ammar

Tidak lama, berselang kurang 5 (lima) menit dari pengumuman Presiden AS Donald Trump tembakan misil pertama sekali melesat dari kapal perang the USS Monterey. Serangan pembuka itu pertama sekali meluncur kira-kira pada pukul 04.05 pagi waktu Suriah.

Seiring aksi tersebut, dua unit pesawat pembom raksasa "The Bond" B-1B yang lepas landas dari pangkalan udara di Qatar memuntahkan misilnya ke sasaran Damaskus.

Sementara itu satu kapal selam nuklir dan kapal perang seperti The USS Cock, cruiser USS Monterey (CG-61), USS Laboon (DDG-58) dan USS Ticonderoga (CG 47) serta The USS Montey, hampir serentak meluncurkan sejumlah misil Tomahawks dari laut Merah.

Masih ada sebuah kapal perang lagi yakni USS Donald Cook (DDG-75) ikut hadir di sana tapi tidak menembak satu misil pun untuk tujuan dan strategi tertentu AS dan sekutunya.

Dari laut Mediterania, kapal perusak The USS John Warner (SSN-785) dan Destroyer USS Higgins (DDG-76) ikut "meramaikan" pesta AS dalam tajuk "mempermalukan Rusia (Putin) untuk kedua kalinya" dalam konflik Suriah.

Seirama dengan AS, 4 unit pesawat tempur Inggris Tornado GR4 yang tiggal landas dari pangakalan angkatan udara Akratori di Siprus memuntahkan sejumlah misil udara ke permukaan paling mutakhirnya "Storm Shadow" yang memiliki kecepatan 1000 Km/jam ke target pusat penelitian ilmiah di kawasan Homs pinggiran Kota Damaskus.

Inggris menyiapkan kapal selam dan kapal perusak HMS Duncan serta pesawat tempur Typhoon dan pesawat radar Sentinel R1 berjaga-jaga misi 4 Tornado GR4 nya melesat menjangkau hingga bibir pantai Suriah dari arah Siprus.

Belum jelas berapa banyak misil storm shadow si "penghancur bunker" ditembakkan Inggris ke Suriah dari ke 4 pesawat tempur tersebut. Yang jelas di setiap perut pesawat itu mampu mengangkut maksimal 2 unit si penghancur bunker.

Berbeda dengan 2 sekutu di atas, pesawat tempur Perancis, Rafale dan Mirage 2000 lepas landas dari pangkalan mereka sendiri di Perancis. Sebuah kapal fregat Perancis Languedo, ikut memperkuat dan menjaga pergerakan 4 pesawat tempur mereka melalui radar di kapal tersebut.

Dari total 8 kapal perang dan 1 kapal selam serta 2 pesawat bomber B-1B, AS menembak 66 misil pada umumnya ke arah Damaskus dan sekitarnya. Jika mengacu pada misil yang dilepaskan oleh AS sebanyak 66 dari 103 misil (menurut pengakuan Rusia) maka Inggris dan Perancis berkontribusi sebanyak 37 misil.

Namun demikian menurut Telegraph Perancis menembakkan 12 misil sementara Inggris menembakkan 8 misil saja, dengan demikian berarti AS menembakkan 85 misil sehingga jumlah seluruhnya adalah 105 misil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline