Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Operan SBY dan Assist Cantik WB ke Jokowi Boyong SMI ke Istana

Diperbarui: 2 Agustus 2016   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : inilah.com/data/berita/foto/1762819.jpg

Apa dan siapakah Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Indonesia tak perlu lagi disebutkan, pasti semua sudah mengetahui kiprah 'Super Woman'' dalam blantika ekonomi, moneter, perbankan nasional dan internasional milik Indonesia satu ini. Oleh karenanya tulisan ini juga tidak membahas lagi sederet catatan kontroversial pro dan kontra SMI saat dipinang WorldBank atau WB dalam hiruk pikuk sentimen Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI dan isue lainnya beberapa tahun lalu.

Kita fokus saja pada bagaimana sang maestro ekonomi kita ini bisa kembali hadir dalam kancah pemerintahan dan politik Indonesia meski ia bukan seorang politkus setidaknya harus bersenawa dengan arah politik pemerintah berkuasa saat ini dibawah presiden Jokowi. 

Apakah semudah membalikkan telapak tangan menghadirkan kembali Sri Mulyani Indrawati (SMI)  ke Indonesia ketika sejuta kenangan tak sedap belum terhapus dari ingatannya? Sejuta cibiran menghiasi belantara berita nasional pada saat itu seolah ikut mengantar ''kepergian''nya.

Lambaian tangan selamat tinggal ditambah senyuman pahit tak mampu menekan sejuta kegelisahannya saat harus memilih jalan hidup baru di AS. Lalu badai "Sistemik" terkait keibajakan kontoversialnya pada sejumlah masalah ekonomi, moneter dan pebankan awalnya dikuatirkan mengancam Indonesia secara lambat tapi pasti pelan-pelan hilang bersama angin seiring dengan kepergiannya.

Tiba-tiba SMI comeback dan mengisi kembali papan catur pemerintahan selain kejutan tentulah timbul pro dan kontra. Mengapa hati SMI melunak dan siapa yang telah melunakkan hatinya -selain Tuhan yang Maha Kuasa- sehingga SMI comeback tentu sesuatu lebih menarik kita ketahui ketimbang membahas ragam dan bentuk kontroversial SMI pada masa.

Banyak beredar selentingan kepergian SMI ke WB pada Juni 2010 lalu adalah bentuk pembuangan mantan presiden SBY. Entah mengandung makna tanda petik di dalam kata pembuangan itu atau memang dibuang dalam arti sesungguhnya, tapi tak mudah WB menerima SMI saat itu tanpa persetujuan Presiden sebagai atasan SMI maupun sebagai kepala negara pada saat itu.

Sentimen BLBI mengancam pemerintahan saat itu bahkan mengarah pada berkurangnya kepercayaan pada SBY dan bebeapa pejabat negara.Dan SMI adalah salah satu kunci  terdepan, paling penting dan banyak tahu tentang sentimen itu, maka kepergian SMI jelas menimbukan tanda tanya  besar -jika tak pantas disebut kecurigaan- ada apa dibalik trik dan taktik politis SBY meredam badai sistemik dan sentimen BLBI saat itu. Tak salah juga aksi politis itu mirip passing. operan manis' SBY ke WB dalam permainan sepakbola.

Passing itu telah menghadirkan SMI sebagai tokoh moneter internasional di WB. Geliat dan reputasinya sebagai Managing Director di World Bank tidak mengecewakan. SMI dinobatkans sebagai figur penting di WB mengurusi kepentingan WB membangun sekaligus melawan kemiskinan di negara-negara tertnggal dan berkembang.

Lihat apa padangan WB pada sosok ini dalam situs WB, betapa SMI mampu menjalankan strategi WB, bekerja profesional dan hubungan dekat dengan negara-negara binaan WB."She works closely with client countries and member states to put operational strategies in place that address new and persistent development challenges in support of the World Bank’s goals of ending poverty and promoting shared prosperity." Sumber : worldbank.org.

Tak pantas rasanya memberi nilai merah apalagi merasa lebih mengerti dibanding SMI membahas contoh kontroversial dituduhkan padanya masa itu. Pasti SMI mampu memberi alasan, pandangan, penjelasan dan istilah-istilah bikin tambah berat otak mencenanya untuk ukuran penulis  Itulah sebabnya penulis tidak menyoroti sisi ini dan memilih mengakui betapa SMI memang bintang WB itu kini pantas jadi icon dalam kabinet kerja jilid 2 pemerintahan Jokowi.

Setelah berkontribusi membesarkan WB ditengah isue persaingan ketat ekonomi dunia timur dengan lahirnya pesaing BRICS countries ditambah dengan isue melemahnya ekonomi AS, goncangan dalam UE serta perang tak kunjung usai di negara-negara timur tengah khususnya, WB mengembalikan SMI ke Indonesia untuk menularkan ilmu dan keahliannya memerangi kemiskinan dan memajukan ekonomi serta pembangunan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline