Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

'Hantu Recall' Anggota DPR Telan Korban Lagi, Siapa Menyusul?

Diperbarui: 8 Juli 2019   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : kompasiana.com

Apapun istilahnya, dipecat dari jabatan atau dipecat dari keanggotaan partai tak penting bagi si hantu di gedung DPR ini. Melanggar demokrasi atau dituding menjadi senjata Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bahkan dianggap produk Parpol karena menjadi senjata pamungkas ketua umum Partai untuk menjinakkan anggotanya atau kader partai di legislatif pun tak perduli bagi si hantu Recall yang satu ini.

Meski dasar hukum Recall dituding lemah karena produk Parpol ini tak sekuat hukum publik, hantu Recall tetap gentayangan dari masa ke masa. Sejumlah anggota dewan dari jaman Orde batu hingga kini pun telah menjadi korbannya. Beberapa karakter korban incarannya telah disampaikan pada tulisan penulis sebelumnya di sini.

Recall, timbul dan tenggelam dari zaman Orde baru hingga jaman Reformasi dan hingga kini. Banyak kalangan di lembaga rakyat (anggota Dewan) sangat khawatir dengan sosok tersebut. Sosoknya ada meski tidak menganggu namun bisa tiba-tiba mengarah pada seseorang dan tak ampun jika terpilih menjadi korbannya.

Meski demikian hantu ini tidak sembarang memilih targetnya jadi tak perlu khawatir menjadi tumbal atau korban salah sasaran si hantu. Sebagaimana disebutkan pada tulisan sebelumnya hantu ini hanya memilih anggota dewan yang mempunyai karakter seperti berikut ini saja yang siap menjadi korban, yaitu :

  • Merasa diri kuat, tak terjamah hukum dan mampu mengendalikan DPR dan seluruh infra strukturnya.
  • Terlalu rakus dan tamak, piawai menggali peluang duit dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat
  • Terlalu over acting menggunakan hak interpelasi tidak pada tempatnya
  • Merasa paling pintar dan jago mengkritik atas nama rakyat padahal untuk kepentingan partai dan koalisi
  • Amoral dan bermental buruk. Contohnya, ceplas-ceplos, sering bolos, mengantuk sehngga tidak fokus sebagai anggota dewan dan terlibat skandal dan hobi maksiat
  • Membangkang atau kerap berseberangan dengan ketua umum atau DPP dengan berbagai alasan

Berdsarkan karakter tersebut di atas sebagaimana telah sama-sama kita ketahui giliran Fahri Hamzah, SE kader PKS atau politikus dari Nusa Tenggara Barat menjadi korban Recall terbaru. Majelis Tahkim PKS pada 11 Maret 2016 mengambil sikap terhadap FH dan DPP PKS mempertegas kembali pemecatan FH pada 4 April 2016 lalu.

Meski upaya melawan sedang digulirkan sang politkus "Ceplas-ceplos" tersebut melalui serangkaian aktifitasnya dengan tema mencari keadilan, diprediksikan upaya tersebut akan gagal bahkan sia-sia.

Tanpa bermaksud mendahului keputusan atau nasib untung yang mungkin menggelayut di atas upaya Fahri nan ceplas-ceplos tersebut  sejumlah rangkaian perlawanan dibalik serangan balasan Fahri diyakini akan sia-sia. Rangkaian perlawanan tersebut antara lain adalah :

  1. Menghidupkan aspirasi kelompok atau organisasi tertentu untuk membela dan memberikan penilaian postif serta menolak pemecatannya
  2. Menghidupkan sejumlah jasa-jasa yang telah dicurahkannya pada partainya
  3. Mengancam akan membeberkan rahasia atau bobrok partainya
  4. Melawan lewat jalur hukum
  5. Menyurati petinggi DPR untuk tidak mengakui surat partainya hingga ada keputusan dari MK

Sama seperti nasib Sutan Batugana yang sudah gol itu barang, diperkirakan semua upaya FH akan sia-sia dan hanya akan menguras pundi-pundi FH akibat termakan bujukan atau rayuan beberapa pembisik atas nama rekan seperjuangan, rekan sejawat, tim pembela atas dasar senasib dan sepenanggungan serta sponsor perlawanan FH yang berada di balik layar.

Diperkirakan semua itu akan sia-sia, karena :

  1. Partainya mengatakan siap mengahadapi apapun gugatan FH
  2. Pengganti FH telah disiapkan dan mulai action di DPR sebagai wakil ketua DPR dalam beberapa hari mendatang
  3. Atas dasar moralitas dan upaya memperbaiki citra partai yang nyaris anjlok diyakini langkah itu sebagai upaya memperbaiki hubungan buruk partainya dengan pemerintah akan terjalin kembali. Dan tak tertutup kemungkinan PKS akan menempatkan menterinya pada salah satu jabatan dalam kabinet setelah reshufel dalam waktu dekat ini
  4. Bobroknya perangai FH menjadi salah satu dasar pemecatannya dari keanggotaan PKS. Isu atau alasan ini sangat populer dan berkelas sehingga diterima oleh kader dan simpatisan PKS
  5. FH lupa bahwa ada kekuatan besar di balik pengkondisian tersebut sehingga ia harus penasaran (menerima) risiko atas sejumlah performan yang dinilai tidak berkelas untuk ukuran politkus dalam kondisi negara membutuhkan negarawan ketimbang polikus amatiran meski ia merasa sebagai politkus ulung

Cepat atau lambat FH akan melihat upayanya akan kandas dan berakhir sia-sia, bahkan menguras "cadangan devisa" sendiri dengan tergerusnya pundi-pundi kekayaannya.

Mau tidak mau suatu saat nanti FH terpaksa harus minggat dengan membawa sejuta luka hati dan mungkin dendamnya pada partai yang telah membantu dan mengantarkannya mengecap nikmatnya menjadi anggota DPR terlebih lagi menjadi petinggi DPR sebagai salah satu wakil ketua DPR.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline