Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Waspadai Ancaman Terhadap Barack Obama

Diperbarui: 29 Mei 2019   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar :Huffingpost.com

Tulislah apa saja yang diketahui tentang Presiden AS, sebut saja Obama misalnya. Tulis tentang Obama gila, silahkan. Mau tulis Obama sarap tidak masalah. Mau tulis Obama homo (gay) juga tak mengapa, bahkan menulis masa lalunya yang kelam juga hal yang biasa. Kemungkinan paling buruk adalah berhadapan dengan pembaca kritis menuding penulisnya yang sarap, gila atau pantas masuk ke klinik rehabilitasi mental.

Masalahnya akan menjadi beda jika sebuah tulisan (komentar atau opini) di media sosial bernada rencana membunuh Presiden AS, Obama misalnya. Meski hanya semacam guyonan, iseng, mencari sensasi bahkan popularitas demi rating iklan tertentu maka US President's Secret Service (SS) akan melacak dan membongkar identitas penulisnya. Jika terlacak dan dapat ditemukan maka sesuai dengan aturan dan wewenang yang berlaku, anda akan dikenakan hukuman maksimum 5 tahun penjara dan denda maksimum $250.000, sesuai Undang-undang Kejahatan artikel nomor 18 bagian 871, Serangan, Menculik, Melukai dan Mengambil nyawa Presiden AS dianggap sebagai kejahatan politik.

Tim khusus yang disebut Internet Threat Desk terdiri dari 30 petugas SS setiap harinya melacak aneka informasi yang mengancam Presiden AS sebagai salah satu simbol dan kewibawaan negara yang patut dijaga sebagaimana tugas militer menjaga kehormatan bangsa dan negara AS serta kepentingan AS di manapun juga.

Barack Obama sejak berkantor di Gedung Putih (2008) telah banyak mendapat ancaman pembunuhan, rata-rata 30 kali dalam sehari.

Meski tidak ditemukan sumber SS terbaru tentang jumlah ancaman pembunuhan sebenarnya (terkini) setidaknya release dari pejabat US SS sebelumnya Ronald Kessler pada 2009 lalu adalah fakta terkecil dibanding realisasi 6 tahun kemudian (2015) atau hingga saat ini. 

Banyaknya ancaman terhadap Obama menimbulkan banyak perhatian media AS sehingga menilai Obama adalah presiden AS yang paling banyak menerima ancaman pembunuhan dalam sejarah presiden AS, seperti diliris dari dailykos.com dengan judul "President Barack Obama Is the Most Threatened President In History." Menurut informasi tersebut, empat tahun pertama saja Obama menerima ancaman pembunuhan 43.830 kali melalui aneka cara.

Sanksi dan hukuman tentang propaganda pembunuhan terhadap Presiden AS telah disosialisasikan tidak berarti ancaman terbuka membunuh Presiden AS pun lantas menjadi menciut atau mengecil. Ancaman terbuka di media sosial bahkan menggila rasanya menurut sumber SS di atas. Ancaman pembunuhan terhadap persiden AS saat ini (Obama) meningkat 400% dari rekor presiden sebelumnya, George W Bush yang mencapai 3000 kali ancaman pembunuhan rata-rata dalam setahun selama dua periode jabatannya.

Beberapa pernyataan rencana pembunuhan terhadap Obama secara tertutup maupun terbuka melalui Media Sosial (medsos) atau media apapun senantiasa dimonitor secara serius oleh tim SS, beberapa diantaranya telah dipublikasikan dan selebihnya tidak dipublikasikan perkembangannya untuk alasan dan tujuan tertentu.

Meski AS menerapkan ancaman Sanksi disebut di atas terhadap propaganda atau sentimen pembunuhan terhadap Obama ternyata hal tersebut tidak membuat kecut pelakunya. Lihatlah beberapa saja ancaman tertutup rahasi dan terbuka melalui medsos yang dibuka ke publik berikut ini :

Di mulai pada masa awal Obama berkantor di Gedung Putih, pada 2008, tim SS berhasil membongkar rencana sejumlah pemuda berkulit putih Tenessee merampok gudang toko senjata dan daftar sasaran 88 tokoh dan warga kulit hitam yang akan dibunuh termasuk di dalamnya 14 orang dibunuh dengan cara amat keji. Lebih mengejutkan lagi, kelompok Tenessee yang diberi julukan "Renegade" tersebut juga menulis "Barack Obama" dalam daftar rencana pembunuhan mereka.

Pada 1 Nopember 2009, agen federal AS menangkap Mark Miyashiro seorang pemuda Hawai setelah mengancam Obama melalui medsos akan memanfaatkan momentum agenda kunjungan liburan Obama ke Honolulu pada Desember 2009. Di rumahnya petugas FBI menemukan sebuah senjta serbu SSK buatan Rusia. Dia terpaksa dirawat di  Federal Detention Center, Honolulu selama 3 bulan dan membayar denda 250 ribu dolar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline