[caption caption="Ilustrasi gambar rebutan flashdisk. Gambar Maroef Syamsuddin dari Inilah.com"][/caption]Transkrip rekaman suara lobi Setya Novanto dan kawan-kawan oleh bos Freeport pada Juni 2015 lalu telah banyak beredar kemana-mana dalam aneka durasi dan kualitas suara di media sosial, telivisi hingga ratusan video "Papa Minta Saham" telah dapat diunduh senatero tanah air bahkan seluruh dunia.
Perkembangan kasus "Papa Minta Saham" pun berevolusi sesuai dengan tahapan penyidikan di MKD. Setelah keterangan ahli (bahasa) diributkan kemampuannya giliran kesaksian (penjelasan) Sudirman yang diragukan kejujurannya. Meski Sudirman Said telah membeberkan kesaksiannya dan tetap teguh pendiriannya sebagai penanggung jawab sektor.
Seolah tak kehabisan akal, arah isu kemudian berubah pada saksi kunci Maroef Syamsoeddin. Tanpa dinyana, Maroef yang diperkirakan sejumlah politikus di MKD akan runtuh mentalnya setelah menyaksikan sidang pertama (dari siaran langsung televisi) "menguliti" Sudiman Said sehari sebelumnya tampil tenang dan mengesankan meski beberapa kali ditegur oleh yang Mulia MKD. Sikap tenang, berani dan elegan itu di luar perkiraan sejumlah anggota dan pimpinan sidang MKD.
Sidang maraton selama 11 jam lebih yang melelahkan itu membuahkan hasil mencengangkan, Maroef dengan tegas menyatakan rekaman itu dia sendiri yang membuatnya, merekam dan memindahkan dari Handphone (HP) ke Flashdiks.
"Proses rekaman itu saya lakukan atas inisiatif sendiri dan pemindahan dari hape ke laptop lalu ke FD bukan sesuatu yang memerlukan teknologi yang rumit," katanya menjawab pertanyaan amatiran salah satu anggota MKD yang mempertenyakan teknologi seperti apa yang dipakai dalam proses rekaman hingga ke FD.
Rekaman dari HP Maroef yang selama ini diharapkan menjadi salah satu alat bukti yang sah akhirnya diperdengarkan, membuat beberapa anggota MKD terpaksa menebalkan telinganya sendiri yang kian memerah setelah yakin (didalam hati) bahwa ulah bos mereka (ketua DPR) sesungguhnya memang keterlaluan.
Tanda itu bisa dibaca tatkala pada bagian tertentu rekaman itu diminta pause atau berhenti sejenak lalu diperdengarkan kembali hingga selesai. Tidak berapa lama, sekitar 5 detik terasa ada keheningan di dalam ruang MKD yang sebagian anggotanya mulai mengantuk rasanya.
Bukan melawan ngantuk itu yang membuat keheningan melainkan bagaimana cara mengolah perasaan dalam bentuk kata-kata atau kalimat untuk meneruskan misi "Top Gun" penyelamatan Setya Novanto sempat membuat keheningan sesaat.
Bukan politkus sembarang politkus tampaknya tim penyelamatan dalam misi "Top Gun" di MKD tidak kehilangan akal. Setelah tak berkutik dengan isi rekaman dari HP Maroef, pembicaraan dan fokus pun melebar. Dari mendengar kesaksian dan rakaman Maroef menjadi soal legalitas dan keaslian rekaman tersebut.
Meski rekaman telah diperdengarkan salah satu yang mulia dari fraksi Golkar Adies kadir malah bertanya balik, "Tolong tunjukkan dalam transkrip mana pernyataan Novanto yang minta saham?"," katanya saat memberi tanggapan terhadap rekaman tersebut seolah tidak menyimak atau tidak mampu mengambil resume saat pemutaran transkrip berdurasi 1 jam 25 menit sebelumnya.
Isu soal legalitas rekaman dipertanyakan oleh beberapa anggota MKD misalnya dari fraksi PPP, Zainud Tauhid. tak puas mendapat jawaban singkat tapi menohok dirinya sendiri rasanya. Menurutnya rekaman itu seperti jebakan Batman. "Kalau bapak analasis, di situ pertanyaan-pertanyaan Bapak itu mengandung unsur 'jebakan Batman'. Apakah ini memang dari awal memang sudah ada niat Bapak merekam?." tuding Zainut, membuat Maroef sedikit gerah tampaknya.