Kata orang, First love, never dies. "Cinta Pertama Sulit Dilupakan." Benar apa tidak pernyataan itu kembalikan ke lubuk hati masing-masing untuk mengakuinya. Benar apa tidak perasaan itu pernah menggelayut pada diri kita masing-masing. Tapi, kapan sebetulnya kapan seseorang mengalami kejadian cinta pertama? Apakah ketika SMP (Cinta Monyet), ketika SMA (Cinta Buta), Ketika Kuliah (Cinta Hampa) atau ketika belum bekerja (Cinta Bertepuk sebelah kaki atau tangan) ataukah ketika sudah siap untuk bercinta dengan segala pertimbangan?
Perasaan suka sama seseorang sebetulnya sudah ada sejak SD. Bahkan anak TK sekarang sudah tau senang sama temannya. Pulang ke rumah kasi tahu sama mamanya, "Mama si Eni itu cantik lho, ma." Mamanya senyum-senyum karena geli mendengar celotehan anak laki-lakinya yang lucu. Tapi itu menandakan anak kecil pun sudah mulai ada daya tarik dan ketertarikan pada lawan jenisnya. Kata orang itu wajar-wajar saja.
Lalu ketika seseorang sudah menginjak masa puber (katakanlah SMP) ia dengan malu-malu kucing (diam-diam jatuh hati) dan menyukai pasangannya. Apakah ini disebut dengan cinta pertama?
Ketika beranjak SMA ada yang tertarik kepada teman sekelas atau lain kelas apakah ini dinamakan cinta pertama, padahal di SMP ia pernah menyukai temannya juga ?
Kapan sebetulnya ia merasakan cinta pertama? Apakah saat pertama sekali mencintai atau tertarik terhadap seseorang? (lawan jenisnya). Atau ketika rasa suka dan sayangnya mendapat respon bak gayung bersambut? Atau ketika pacaran pertama? atau ketika terjadi sentuhan-sentuhan khusus yang tidak dapat dilupakan "si Dia" dan membuatnya ketagihan, misalnya belaian tangan dan ciuman? Apakah itu yang disebut cinta pertama?
Banyak pendapat tentang Cinta Pertama, salah satunya pendapat Wiliam Shakespeare seorang pujangga terkenal Inggris yang banyak menerbitkan fiksi romantis dramatis bahkan yang ber genre humoris juga ada. Salah satu fiksi romantis dramatisnya adalah "Romeo dan Juliet." Cerita ini tentang kisah cinta sepasang mempelai muda di Italia, tepatnya di Verona pada abad pertengahan (sekitar abad ke 15 M). Cinta mereka terhalang oleh permusuhan.
Pada akhir cerita dengan ending tidak memuaskan kita -dan membuat penyesalan- adalah pada kisah Remeo dan Juliet itu serta seorang yang juga mencintai Juliet dimana ketiganya meninggal dunia karena pertarungan (Romeo dan Paris, sedangkan Juliet meninggal karena bunuh diri setelah melihat Romeo meninggal minum racun karena ia baru tahu ternyata Romeo mengira Juliet telah meninggal lebih dahulu).
Pertanyaan dari kisah cinta yang paling legendaris di seluruh dunia adalah, apakah Romeo nekat seperti itu karena merasakan cinta pertama? Jawabnya tidak, karena sebelum jatuh hati pada Juliet ia telah suka kepada wanita lainnya yaitu saudara sepupu Juliet yang bernama Rosaline. Hal yang sama, Pangeran Paris yang jauh lebih tua dari Juliet, tak mungkin jika tak pernah jatuh hati pada wanita lain sebelum Juliet. Sedangkan bagi Juliet yang menikahi Romeo saat itu usianya baru 13 tahun atau beranjak ke 14 tahun. Apakah Juliet tak pernah tertarik kepada Pria lain sebelum bertemu Romeo, tentu tidak mungkin juga bukan?
Cerita legendaris dan klasik di seantero Nusantara juga banyak yang mengisahkan cerita romantisme, misalnya Kasih Tak Sampai dan Siti Nurbaya. Pertanyaan dari cerita itu dalam konteks tema tulisan ini adalah, apakah figur Siti Nurbaya dan Kekasihnya Samsul Bahri tidak pernah merasakan jatuh hati pada pasangannya sebelum mereka saling bertemu?
Di negeri lain ada Don Juan, juga tokoh cerita fiksi legendaris dari Spanyol. Ia digambarkan sebagai seorang pria yang paling gemar menaklukkan hati wanita pada abad ke XVI. Kisah tentang Don Juan itu mengilhami para lelaki yang doyan gonta-gonti wanita pasangannya. Kalau di Barat tipekal ini disebut dengan "Play Boy" dengan simbol kepala Kelinci, pertanda licik, licin dan pura-pura jinak.