Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Mengapa Charlie Hebdo Jadi Sasaran Teroris

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua penyerang kantor majalah kartun Chaklie Hebdo. Sumber : torontosun.com/2015/01/07/5

[caption id="" align="aligncenter" width="613" caption="Dua penyerang kantor majalah kartun Chaklie Hebdo. Sumber : torontosun.com/2015/01/07/5"][/caption]

Sebagaimana telah diketahui dari berbagai media massa, serangan paling mematikan dan menampar wajah keamanan Perancis khususnya di kota Paris terhadap kantor majalah Charlie Hebdo telah terjadi tadi malam (8/1/2014)

Majalah mingguan Charlie Hebdo yang mulai beroprasi pada 1972 oleh beberapa pendiri pertamanya, Georges Bernie dan Francois Cavanna beroplah rata-rata 45 ribu eksemplar per minggu itu menjadi majalah yang diminati di Perancis karena kritikannya melalui tema-tema kontroversial dan tajam atas sejumlah isu atau tema yang sedang populer saat edisi tersebut diterbitkan.

Serasa tak memilih lagi tema apa yang paling tepat dan tak mampu lagi memisahkan ketersinggungan pihak lain, majalah satir (lucu) tersebut tak pandang bulu meledek siapapun. Beberapa diantaranya adalah Nabi Muhammad SAW serta Paus Johanes Paulus dan tokoh lainnya.

Mantan presidennya sendiri, Charles de Gaulle juga pernah disindir dalam kartun mereka pada edisi 9 Nopember 1970 yang mengaitkan kematiannya dengan terbakarnya Nigh Club "Ching" yang meranggut nyawa 146 pengunjungnya. Kontan saja majalah ini dibekukan terbit untuk dua kali edisi terbit.

Tema yang paling sering diangkat adalah masalah politk, kebudayaan dan rasis berkaitan dengan Islam, Yahudi dan Kristen  bernuansa isue permusuhan (provokatif) meski dikemas dalam teks yang lucu dalam filosofi  editor majalah tersebut.

Akibatnya, pemerintah Perancis sendiri pernah beberapa kali kebakaran jenggot dan mengingatkan majalah tersebut agar berhati-hati dalam memuat tema-tema pilihan mereka, seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden Jackues Chirac atas penerbitan kartun yang meresahkan edisi  9 Februari 2006.  "Apapun yang melukai keyakinan orang lain dalam agama tertentu harus dihindari," katanya merespon protes beberpa negara arab dan dunia serta organisasi forum muslim Perancis (CFCM).

Pada 2009, Charlie Hebdo (CH) pernah dikenakan denda €90.000 akibat mengejek Yahudi ortodok menjadi tukang dorong kereta pasien Arab dengan judul Üntouchanles 2".  Meski idea tersebut telah memberi inspirasi pada produksi sebuah film, apa daya protes Yahudi di seluruh dunia membuat geram Menlu, Laurent Fabius pada saat itu.

Pada 2 Nopember 2011, kantor CH dibomb oleh pelaku yang belum terungkap beberapa hari setelah menerbitkan kartun yang dibuat khusus oleh  chief editor Stephane Charbonnier yang dikenal dengan sebagai Chab pada setiap karya. Karya terakhir Chub tentang sosok pemimpin ISIS mencium majalah tersebut dengan tulisan "Semoga sehat-sehat saja" mungkin sebagai ekspresi kebebasan yang mereka duga hal yang biasa di Perancis.

Edisi September 2012, kembali menerbitkan kartun satir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW. Protes tesebut membuat pemerintah Perancis menutup 20 kantor Dubes dan konsulatnya di 20 negara Islam dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh kantornya di negara tertentu.

Sepanjang 2014 juga menerbitkan sejumlah karikatur dan kartun yang menyinggun sejumlah penganut agama dan tokoh penting namun tidak ada yang menimbulkan protes secara terbuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline