VENESA ANGEL TEWAS KECELAKAAN DI JALAN TOL
Tetapi yang akan saya sampaikan berikut bukan kecelakaan VA, yang akan saya sampaikan bahwa
JALAN TOL DI INDONESIA TIDAK AMAN
Oleh: Gatot Rusbintardjo
Pemerhati konstruksi jalan raya dan jalan KA
Mengapa jalan Tol di Indonesia tidak aman?
1. Perkerasan jalan dibuat dari perkerasan kaku yaitu dengan Beton Semen.
Perkerasan dengan Beton Semen tidak mempunyai Skid Resistance atau kecil skid resistance-nya. Skid resistance adalah Daya cengkeram ban dengan permukaan perkerasan jalan. Karena skid resistennya kecil atau bahkan nol, maka apabila mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengerem, mobil tidak segera berhenti karena tidak ada daya cengkeram yg memadai antara ban dan permukaan perkerasan jakan. Mobil akan meluncur cukup jauh sebelum berhenti. sehingga sering terdengar mobil menabrak truck atau mobil lain yang ada didepannya.
Perhatikan: Jalan beton bukan jalan untuk kecepatan tinggi! Sehingga salah membangun jalan Tol dengan perkerasan kaku
2. Ditengah jalan Tol diberi pembatas dinding beton yg Tebal dan kokoh. Akibarnya jika ada mobil yg selip atau kemudinya berbelok maka akan menabrak tembok beton dan karena kecepatannya tinggi, maka akibatnya fatal seperti yg dialami mobil VA dan juga dosen Fak. Teknik Sipil UNDIP beberapa waktu yang lalu.
Jalan Tol yang aman ditengahnya (mediannya) harus berupa rumput dengan lebar min. 2 x 5 meter dengan kelandaian 5%. (Seperti jalan Tol Jagorawi pada awal dibuatnya). Dengan demikian jika ada sopir mengantuk atau mobil pecah ban, mobil tidak menabrak tembok beton, tetapi meluncur diatas rumput yg landai dan akhirnya berhenti dg selamat.