Mendung yang menggantung sejak pagi tak menyurutkan gairah masyarakat menuju bilik-bilik suara perhelatan Pilkada Serentak Tahun 2024. Sampai hujan mengguyur deras antusiame itu tak membuat mereka surut. Dan hari Rabu, tanggal 27 Nopember 2024 menjadi hari yang bakal menentukan masa depan sebuah daerah di Indonesia. Dan masyarakat Kota Cilegon mempunyai hak yang sama untuk memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan, kemaslahatan dan kesejahteraan Kota Baja ini 5 tahun kedepan.
Dan pada akhirnya, kenyataan itu datang bersama senja. Cilegon punya pemimpin baru dengan semangat dan gairah muda, yaitu Robinsar-Fajar. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count yang dirilis oleh kompas.com dan beberapa lembaga survey dapat dilihat, bahwa Pasangan Nomor Urut 01 Robinsar-Fajar secara fenomenal meraup lebih dari 50 persen suara, menggungguli pasangan petahana Nomor Urut 02 Helldy-Alawi yang hanya mampu mendapat suara lebih kurang 27 persen, dan juga mengalahkan pasangan mantan Pimpinan DPRD Kota Cilegon, Isro-Uyun yang didukung oleh Partai Koalisi Nasdem dan PKS yang meraih suara sekitar 21 persen. Pasangan Muda Robinsar-Fajar diharapkan menjadi 'Robinhood' nya Cilegon yang berpihak kepada rakyat, memenuhi janji-janjinya selama kampanye dengan menjunjung tinggi semangat para leluhur dan tokoh Pembangunan Kota Cilegon dengan jargonnya yang terkenal : Akur Sedulur, Jujur, Adil dan Makmur.
Kata-kata sarat makna itu dapat kita jumpai di wilayah terpilih dan sudah menjadi taglinenya masyarakat Kota Cilegon. Buah pikiran dari lubuk hati yang dalam dari para sesepuh dan tokoh masyarakat setempat sejak terbentuknya Kota Cilegon pada tanggal 27 April 1999. Akur Sedulur adalah bentuk semangat kekeluargaan yang harmonis dan spirit perjuangan untuk saling menghormati berlandaskan kejujuran, keterbukaan, dan tenggang rasa. Akur Sedulur juga dilandaskan pada prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dengan beupaya mempertahankan dan menjaga keberhasilan para pemimpin yang sudah baik serta mampu merespon cepat arus modernisasi dan perkembangan zaman lainnya secara tepat dan akurat. Sebuah sikap dan karakter mulia sebagai jalan terdekat menuju taqwa sehingga semangat deduluran tidak terbatas oleh hubungan nasab atau keturunan tapi juga persaudaraan antar sesama manusia. Karena sejatinya kita ini semuanya adalah bersaudara, walau tentunya di dalam pelaksanaan sebuah pesta demokrasi pasti ada keragaman dan berbeda pilihan.
Oleh sebab itu, maka tagline akur, jujur dan adil adalah instrumen menuju kemakmuran, kejayaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya permusuhan, pengkhianatan, dan kedzaliman adalah pintu-pintu menuju kehancuran. Maka setelah pilkada ini usai, mari kita sama-sama bersatu merajut kembali tali kekeluargaan dan persaudaraan yang sempat terserak untuk bersama-sama mewujudkan tujuan para founding fathers Kota Cilegon dalam kehidupan kita bermasyarakat dan berbangsa. Bukan malah impian hidup Akur Sedulur, Jujur, Adil Makmur cuma menjadi hiasan kata-kata semu di atas tugu, landmark atau jembatan penyebrangan yang malu-malu.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi masyarakat Kota Cilegon dari gangguan dan ancaman perpecahan pasca pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahunan ini. Amiin
Ke pasar baru membeli sepatu,
Jangan lupa membeli sayur mayur.
Kalau kita selalu akur sedulur jadi satu,
Pastinya warga Kota Cilegon adil makmur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H