Lihat ke Halaman Asli

Kita Heran Kenapa Dedi Mizwar Mau?!

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Dedi Mizwar sebaiknya jangan masuk dalam politik, apalagi ikut mencalonkan hanya sebagai orang kedua Wakil Gubernur mendampingi Ahmad Heryawan (Aher) incumbent (petahana) sang Gubernur yang hanya bisa janji saja. Janji Aher pada pilkada Jabar yang lalu adalah akan menciptakan satu juta lapangan pekerjaan di Jabar. Lalu sekolah gratis atas dasar pendanaan dari pemda Jabar diluar BOS. Nyatanya sampai Aher pada pemilihan kedua, janji itu hanya semu dan tinggal janji kosong.

Pada Pilkada Jabar yang lalu, Aher didampingi Dede Yusuf (Artis) dan menang dalam Pilkada, ternyata dalam perjalanan pemerintahan daerah selama lima tahun, terjadi friksi permasalahn pribadi antara Aher dengan Dede Yusuf hingga Pilkada kali ini. Ada apa antara Aher dangan Dede Yusuf selama ini ? Tidakkah firiksi ini sangat merugikan rakyat Jawa Barat ? Selama ini antara Aher dan Dede Yusuf hanya bersandiwara berpura-pura tidak ada masalah diantara mereka berdua jika tampil didepan umum.

Fenomena mengajak artis yang dilakukan oleh para calon Cagub dibeberapa daerah adalah hanya untuk mendongkrak suara memanfaatkan ketenaran sang artis serta memanfaatkan massa simpatisan para artis sehingga suara dalam Pilkada bisa naik untuk target pemenangan. Kenyataannya sama dengan Aher kali ini mengajak Dedi Mizwar sebagai wakilnya adalah suatu politiking konyol yang sama dilakukan Aher dan Partainya dimasa lalu memanfaatkan popularitas Dedi Mizwar untuk pemenangan Pilkada Jabar kali ini. Kita heran kepada Dedi Mizwar mengapa orang sekaliber Dedi Mizwar mau diajak oleh Aher dkk untuk hanya menjadi orang kedua atau sebagai sekedar bampernya Aher (belajar dari perseteruan Dede Yusuf-Aher). Kita tahu selama ini Aher merupakan figur Gubernur Jabar yang tidak disukai masyarakat sunda Jawa Barat karena tidak sesuainya pekataan janji dengan perbuatan dan ihktiar Aher untuk rakyat Jabar.

Semua calon yang sudah masuk dan dapat diterima oleh KPUD Jabar kami nilai tidak ada yang bisa diandalkan bagi kemajuan dan kemaslahatan pembangunan dan pemberdayaan rakyat Jabar. Rakyat Jabar saat ini membutuhkan Gubernur yang dapat membangun serta dapat mewujudkan pensejahteraan rakyat Jawa Barat. Rakyat Jabar saat ini butuh Gubernur yang bisa mewujudkan janjinya dalam interaksi kehidupan rakyat Jabar. Bukan Gubernur yang hanya bisa bicara doang lalu berargumentasi seolah-olah sudah berbuat bagi seluruh rakyat Jabar. Apalagi sekarang ini ada contoh pembanding yang antik nan artistik fenomena citra Jokowi-Ahok yang sedang merasuki seluruh rakyat Jabar bahkan Indonesia.

Memperhatikan Pilkada DKI Jakarta, dukungan yang menggunakan kekuatan Partai sudah sirna dan partai sudah tidak dipercaya rakyat. Perkataan kekuatan Partai adalah sebuah illusi kekuatan yang tidak memiliki pendukungnya. Partai saat ini sudah habis pengaruhnya. Rakyat sekarang ini sudah sangat pintar dan mereka hanya melihat citra merakyat dari  tokoh yang dicalonkan lalu berusaha untuk memilihnya.

Untuk Dedi Mizwar, karena pasangan anda adalah orang yang hanya bisa memanfaatkan kepopuleran Dedi Mizwar karena telah yakin atas kemenangan masa lalu dengan Dede Yusuf, maka jangan heran nantinya Bung Dedi Mizwar tidak akan dipilih oleh para pemilih  karena teman pendamping anda adalah figur yang sudah basi bagi seluruh rakyat Jabar. Kita berharap Bung Dedi Mizwar lebih baik bertekun diri dengan kemampuan kreasi sineasnya selama ini, karena masuk dalam kancah politik akan membuat citra diri Dedi Mizwar akan rusak serta membasi dan upaya mahal investasi pencitraan diri selama ini sebagai artis akan luntur serta melayu. (Abah Pitung)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline