Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Saya Terjebak ke Dalam Kompasiana

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Selama ini saya hanya berkunjung tanpa tertarik dan abai akan registrasi ke Kompasiana. Pada awalnya saya berselancar di dunia maya mencari info yang bisa ditangkap, akan tetapi beberapa kali ada info yang menggelitik, ternyata masuk ke Kompasiana. Bahkan ini terjadi beberapa kali.

Kesimpulan saya, Kompasiana memiliki banyak hal yang bisa menarik untuk dikujungi :

1. Banyak materi tulisan yang beragam dan aktual, akan tetapi, terkadang saya kehilangan jejak untuk mengarah kepada artikel tersebut (berisi kritikan yang cukup pedas), dan ternyata sudah dihapus oleh admin kompasiana.

2. Saya sangat tertarik dengan beberapa tulisan tentang hal yang menyerempet pada bidang agama, terutama yang paling menarik adalah para komentator yang sangat beraneka. Bahkan dalam beberapa komentar bisa juga mendatang senyum yang bisa mengundang inspirasi bahan tulisan.

3. Kebanyakan para komentator menyajikan komennya hanya sebagai say-hallo ringan dan terkadang renyah.

4. Saya paling suka komen yang kontek dengan materi tulisan dan komennya penuh dengan referensi yang banyak untuk ini bahkan komennya yang lebuh menarik daripada tulisannya sendiri.

5. Ada juga para komentator tulisan yang sadis dan terkadang dia cemburu sebenarnya menilai bagusnya tulisan, karena dia tidak mampu menulis seperti itu, sikomentator akhirnya seperti meledek dan merendahkan bahkan mencerca si penulis. Ada juga rupanya orang yang khusus hanya untuk memberi komen saja di Kompasiana ini.

Inilah serba sedikit sebagai preambule keterjebakan saya kedalam Kompasiana.

Salam untuk semua Kompasianer.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline