Lihat ke Halaman Asli

Manipulasi Bus Transjakarta Indikator Kita!

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1402645276383897632

Rencana perbaikan infrastruktur yang direalisasikan untuk kepentingan rakyat adalah merupakan dambaan semua masyarakat kota. Program Transjakarta sudah dimulai oleh Gubernur sebelumnya di DKI Jakarta dan kini Gubernur yang baru bernama Jokowi ingin memperbaiki kondisi kendaraan Transjakarta. Untuk itu, direncanakanlah importasi bus Transjakarta ternyata telah diputuskan, impornya berasal dari Negara China. Sebelumnya, Jokowi sangat dikenal dengan sosok yang sangat anti korupsi dan banyak karyawan Pemda DKI Jakarta yang dipecat oleh Jokowi. Seharusnya dalam importasi bus Transjakarta ini, semua pihak yang terlibat dalam importasi, sudah sangat mengenal karakter Jokowi dan Ahok yang anti korupsi, anti manipulasi.

Kenyataan yang terjadi, dalam importasi bus Transjakarta, semua pihak terpenting yang terlibat dalam importasi itu, nyatanya melakukan manipulasi pembelian bus Transjakarta yang nilainya mencapai ratusan milyar rupiah. Artinya, karakter dan kewibawaan Jokowi tidak dianggap dan diabaikan oleh para pihak terpenting dalam importasi bus Transjakarta itu.  Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah keputusan dan persetujuan Jokowi untuk membeli bus dari Negara China, yang semua khalayak masyarakat Indonesia ketahui bahwa kualitasnya pasti tidak baik, padahal bus buatan Eropah yang jauh lebih baik kualitasnya harganya juga tidak terlalu jauh berbeda.

[caption id="attachment_328795" align="aligncenter" width="532" caption="Inilah bukti beberapa komponen bus karatan dari sejumlah bus yang diimpor dari China"][/caption]

Sebagai informasi pembanding, bus tersebut diimpor dari pabrikan Bus di China diantaranya : Cina Yutong Bus, Cina Ankai, Cina BCI Bus , Cina Zhongthong Bus. Type TJ berjumlah = 130 unit, per unit seharga rata-rata Rp. 3,624 M di China hanya seharga ±Rp. 1 M, Bus single = 178 unit per unit seharga rata-rata Rp. 1,7 M di China hanya seharga ±Rp. 750 juta, Bus Medium BKTB = 414 unit per unit seharga rata-rata Rp. 788 Juta, di China Cuma seharga ±Rp. 400 juta. Hampir semua type bus bermasalah dengan karatan dan mesin serta bodi bus yang tidak baru. Total proyek importasi bus Transjakarta tersebut sebesar Rp. 1,7 Triliun. (Koran tempo)

Adanya hubungan dekat Jokowi dengan Michael Bimo Putranto yang terkait dengan pengadaan bus Transjakarta, sampai kini Jokowi masih mengatakan tidak mengenal sosok Michael Bimo Putranto dengan mengatakan : "Saya TIDAK KENAL Michael Bimo Putranto. Banyak orang ngaku2 kenal saya". Padahal, Bimo Putranto sendiri mengatakan bahwa Jokowi merupakan rekannya sewaktu di Jawa Tengah bahkan Jokowi dan Michael Bimo Putranto sama-sama menjabat sebagai Wakil Ketua dalam kepengurusan DPD PDIP Jawa Tengah periode 2005-2010. Selanjutnya  Michael Bimo Putranto mengatakan bahwa dirinya sebagai Ketua Timses Jokowi dan sebagai rekanan utama berbagai proyek Pemda di Solo. Begitu juga pengakuan Puan Maharani dan Tjahyo Kumolo juga seperti Jokowi menyatakan tidak mengenal sosok bernama Michael Bimo Putranto. Ada apa dengan mereka semua para petinggi PDIP khususnya Jokowi sang calon presiden yang tidak mengakui Michael Bimo Putranto ??? (merdeka.com). Apa yang dimaksud oleh kelompok Jkw-Jk dengan "Revolusi Mental" ? Kalau  kenyataannya kemunafikanlah yang mengemuka.

Kalau kita hendak memilih pemimpin, pilihlah pemimpin yang tidak berbohong, pilihlah pemimpin yang mau bertanggung jawab, pilihlah pemimpin yang konsisten, pilihlah pemimpin yang berkarakter. Jangan memilih pemimpin petugas partai, jangan memilih pemimpin kacung asing, jangan memilih pemimpin boneka asing. Bukti nyata Jokowi-Jk boneka asing adalah adanya ancaman kekuatan asing berdasarkan hasil penelitian Deutche Bank jika dalam pilpres 9 Juli 2014 pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memenangkan pemilu, maka 56% dari investor yang disurvei mengaku akan menjual aset Indonesia. Sementara itu ada 13% yang akan membeli aset di Indonesia. Sementara itu, jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang, maka sebanyak 74% investor yang disurvei akan membeli aset Indonesia. Sedangkan 6% yang lain akan menjual asetnya. Inilah ancaman asing yang sangat memihak Jokowi-JK. JAWABAN KITA BANGSA INDONESIA ADALAH LAWAN GERTAKAN ASING !!! Kita sekarang ini tidak butuh kekuatan asing yang selama ini memeras SDA Indonesia, mengkacungi, membonekai para presiden Indonesia, kecuali Soekarno-Hatta. (Abah Pitung)

Cilik Yang Berakhir LICIK.

Contekan Jokowi Nyembul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline