Lihat ke Halaman Asli

Para Pemimpin Dunia Telah Mengakui Kemenangan Pak Jokowi

Diperbarui: 19 April 2019   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase sumber foto: timesofisrael.com, suratkabar.id dan liputan6.com

Pemilu serentak 2019, yang disebut oleh dunia internasional pesta demokrasi paling rumit di dunia telah digelar. Sebanyak 190 juta lebih pemilih telah menunaikan hak pilihnya secara serentak, di awali pencoblosan di luar negeri. Puncaknya pada 17 April, seluruh pemilih di Tanah Air berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pemilu 2019, memang beda dari pemilu sebelumnya. Karena pemilu legislatif dan pemilihan presiden, pertama kali dalam sejarah pesta demokrasi di Indonesia digelar serentak. Surat suara telah dicoblos. Hasil pemilu, baik legislatif dan pemilihan presiden secara resmi memang belum bisa diumumkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara baru akan mengumumkan hasil resmi pemilu 2019 pada bulan Juni 2019.

Meski begitu, quick count pemilu yang dilakukan beberapa lembaga survei, selepas pukul 15.00, usai pencoblosan sudah mulai diketahui hasilnya.

Hasilnya, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin mengungguli rivalnya dalam pilpres, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto.  Jokowi-Ma'ruf, unggul dengan perolehan suara 50 persenan lebih. Sementara Prabowo-Sandi, perolehan suaranya ada di angka 40 persenan.

Walau bukan hasil resmi, quick count selama ini hasilnya tak akan jauh beda dengan hasil rekapitulasi suara manual yang dilakukan KPU.  Quick count di pilpres 2014, membuktikan itu. Pun, di Pilkada dan pilkada.

Menurut Michael Umbas, Ketua Umum  Arus Bawah Jokowi (ABJ), hasil quick count meski bukan hasil resmi, selama ini hitungannya tak jauh beda dengan rekap final KPU. Kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf tentu kemenangan rakyat. Karena rakyat yang jadi juri pesta demokrasi.

Dan, dunia internasional sendiri mengakui, bahkan kagum atas penyelenggaraan pemilu 2019 di Indonesia yang berjalan aman dan damai. Padahal ini pesta demokrasi paling rumit di dunia.

" Hal ini menunjukkan bukti nyata dari perhatian dunia terhadap pelaksanaan Pemilu. Rakyat Indonesia perlu mensyukuri pengakuan pemimpin-pemimpin negara terhadap pesta demokrasi di Indonesia," kata Umbas.

Kenapa dunia internasional sampai menyebut pemilu di Indonesia paling rumit di dunia, kata Umbas, karena lihat saja, dalam hajatan politik tahun ini, terdapat 813.350 TPS yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten atau kota, puluhan ribu desa, dan ribuan kelurahan.

Dan tidak terkonsentrasi dalam satu pulau. Tapi menyebar di pulau-pulau, bahkan yang ada di pelosok negeri. Di ujung perbatasan. Di tepi samudera. Lebih mengagumkan lagi, angka partisipasi terbilang tinggi mencapai sekitar 81 persen dari total kurang lebih 192 juta pemilih.

" Ini bukan pekerjaan mudah bagi jajaran KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tingkat pusat hingga daerah melaksanakan pemilu legislatif  serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung serentak," katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline