" Jangan sampai yang jadi pemimpin itu orang yang belum terbukti punya program-program seperti Pak Jokowi," kalimat diucapkan Ketua Umum relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ), Michael Umbas di acara pembekalan relawan yang digelar di Gedung Gelanggang Olah Raga Remaja (Balai Rakyat) Jalan Balai Rakyat RT 03/ RW 04, Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Kamis malam, 7 Februari 2019.
Seribuan orang relawan hadir di acara pembekalan tersebut. Tampak hadir juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Syaiful Hidayat. Dengan bersemangat, Michael Umbas pun membeberkan program-program pro rakyat yang telah dikeluarkan pemerintahan Jokowi. Program-program tersebut menyasar langsung masyarkat. Program yang memang bersentuhan langsung dengan apa yang dibutuhkan rakyat.
"Program-program seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Sertifikat Tanah Gratis, Dana Desa dan berbagai program lainnya adalah bukti pemerintahan sekarang pro rakyat," kata Umbas.
Program yang sudah nyata dirasakan rakyat, lanjut Umbas, harus dilanjutkan. Karena itu, Jokowi harus terpilih lagi. Sebab hanya dengan itu, kepastian program pro rakyat bakal berlanjut. Kalau beda pemimpin, sangat mungkin, program yang sudah nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akan terputus. Apalagi, pemimpin yang belum terbukti bekerja. Bahkan, kalau Jokowi terpilih lagi, program yang sudah ada tak hanya bakal ditingkatkan baik dari sisi alokasi anggaran, tapi juga dari sisi jangkauannya.
" Tadi, ada ibu relawan ABJ bilang, yang punya anak, dapat KIP, KIS, sertifikat tanah gratis, dan lainnya, apakah program itu mau berhenti atau diteruskan? Tentu diteruskan. Oleh karena itu, kalau kita ingin program itu tetap ada bahkan ditingkatkan, maka kita tidak ingin orang lain yang jadi pemimpin," katanya.
Prinsipnya, kata Umbas, jangan beli kucing dalam karung. Tapi beli dan pilih yang nyata dan sudah dirasakan. Bukan memilih yang masih ngawang-ngawang. Yang berpijak di bumi, itu yang sudah pasti. Bukan yang masih ada di langit. Apalagi, itu baru sebatas janji. Belum jelas jejak rekam kerjanya sebagai pemimpin.
" Jangan sampai yang jadi pemimpin itu orang yang belum terbukti punya program-program seperti Pak Jokowi. Kita harus pastikan Cakung menangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf," ujarnya.
Tapi memang, kata Umbas, pemimpin yang baik, jujur, dan apa adanya, banyak yang tak menyenangi. Selalu akan dituding, dan dijelek-jelekkan. Bahkan difitnah. Itu yang sekarang di alami Jokowi. Karena itu, ia meminta, semua relawan khususnya relawan ABJ melawan semua hoak. Jangan begitu saja menerima informasi, lalu langsung sebar. Kritis dan cerdas memilah dan menilai informasi. Terutama ibu-ibu.
" Ibu-ibu kalau terima sesuatu di medsos, kita jangan langsung sebar. Sebab banyak elit, kelompok tertentu yang tidak suka sama pak Jokowi. Banyak orang yang tak suka dengan cara Pak Jokowi bekerja. Makanya tadi, banyak nyebar hoaks," katanya.
Djarot Saiful Hidayat juga tak ketinggalan memompa semangat para relawan. Kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, para relawan harus militan meyakinkan pemilih datang ke TPS dan mencoblos Jokowi. Para relawan juga harus mewaspadai segala gerakan yang coba menghambat atau mendorong warga untuk tak datang ke TPS. Karena ia menenggarai ada gerakan agar warga tak perlu datang ke TPS. Gerakan itu coba menghembuskan opini, bahwa dengan tak datang ke TPS pun, Jokowi akan tetap menang.
Dan yang harus diwaspadai lagi, kata Djarot, upaya intimidasi kepada warga. Warga akan dibuat takut. Resah. Cara-cara seperti ini terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta. " Jangan takut. Karena biasanya menjelang hari H, ada warga yang ketakutan. Jadi, ada warga dipaksa untuk golput. Ini kita alami waktu Pilgub DKI Jakarta maupun Sumatera Utara. Makanya selalu sampaikan, jangan takut datang ke TPS," kata Djarot.