Lihat ke Halaman Asli

Prabowo dan Jokowi Berburu Pasangan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sehari menjelang dibukanya pendaftaran capres dan cawapres, 18 Mei 2014, Prabowo dan Joko Widodo diminta segera umumkan pasangan. Bila sampai tanggal 20 Mei 2014 tidak menemukan pasangan, keduanya terancam gagal menjadi kontestan. Meski keduanya terkesan lamban dalam menentukan pilihan, mudah-mudahan bukan karena bimbang, namun karena penuh kehati-hatian, mengingat banyaknya calon yang menjadi pertimbangan.

Memang tak gampang, memilih pasangan diperlukan kejeniusan jika ingin menang. Bila tidak, ia bisa jadi bumerang dan bersiaplah menjadi pecundang. Pertimbangan dalam memilih sosok pendamping meliputi persoalan tingkat popularitas, elektabilitas, pengalaman, dan keahlian. Sehingga ia memiliki daya jual serta menjadi magnet penarik simpati publik.

Bagi Prabowo keputusan pilihan tergantung pada dirinya. Kini di kepalanya ada sosok Anis Matta, Hidayat Nurwahid, dan Ahmad Heryawan, tiga cawapres yang diajukan PKS. Di kelopak matanya ada sosok Surya Dharma Ali, cawapres yang diajukan PPP. Di pendengaran kupingnya ada sosok Hatta Radjasa, cawapres yang diajukan PAN. Mungkin pula ada wajah-wajah lain yang membayangi pikirannya.

Sedikit berbeda dengan Prabowo, Joko Widodo keputusan pilihannya di bawah bayang-bayang sang ketua umum. Di Kepalanya ada Puan Maharani, puteri sang ketua umum. Dalam benaknya ada Abraham Samad, sang ketua lembaga anti resuah. Di kelopak matanya ada Jusuf Kalla sang politisi senior golkar. Selain itu ada pula Machfud MD, cawapres yang diajukan PKB, Surya Dharma Paloh, cawapres yang diajukan Partai Nasdem, dan Wiranto, mantan capres Partai Hanura.

Dalam memilih calon pasangan, Prabowo tak boleh abai terhadap masukan dan usulan parpol mitra koalisi yang akan mengusungnya. Begitupun Joko Widodo, ia akan akan menampung masukan dari parpol mitra koalisinya plus usulan sang pemberi mandat pencapresannya. Dalam hal ini, secara psikologis Prabowo lebih leluasa dalam mengambil keputusan daripada Joko Widodo yang di bawah bayang-bayang sang ketua umum.

Kecerdikan Prabowo dan Joko Widodo dalam merangkul semua pihak, mengakomodir pendapat mereka, dan mempertimbangkan usulan mereka, akan sangat berpengaruh terhadap seberapa besar dukungan mereka untuknya. Bila tidak, mereka pasti kecewa, tidak mustahil mereka menarik dukungan dan lari meninggalkannya. Pelajaran berharga terjadi pada kubu Joko Widodo, dimana bang Haji Roma Irama, mantan capres PKB, kecewa dan lari menarik dukungannya karena merasa tak diajak bicara.

Lalu siapakah kira-kira cawapres Prabowo dan Joko Widodo?

Hari ini namanya masih menjadi rahasia, namun sejatinya sudah ada dikepala mereka. Bisa jadi dialah satu diantara nama-nama yang disebutkan di atas atau bahkan nama lain di luar prediksi. Besar kemungkinan nama tersebut akan muncul di televisi paling lambat esok hari Ahad (18/05/2014).

Kalau boleh menerka, Prabowo akan memilih Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat dua periode yang bertabur prestasi untuk meraup suara suku sunda yang jumlahnya cukup signifikan di negeri ini, atau memilih Hatta Radjasa, sang mantan menko perekonomian yang baru saja mundur dari kabinet untuk meraup suara ormas Muhammadiyah yang juga jumlahnya cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Sedangkan Joko Widodo akan memilih jusuf Kalla, politisi golkar yang berpengalaman di pemerintahan sekaligus pengusaha asal Sulawesi untuk merebut suara golkar, atau memilih Puan Maharani puteri sang ketua umum untuk memelihara trah Soekarno.

Pertarungan sengit antar pasangan pada hari-hari ke depan akan mencuri perhatian. Jurus-jurus, taktik, serangan, dan tangkisan yang dikeluarkan akan menghiasi opini dan pemberitaan harian media massa. Setiap babak pertunjukannya menarik untuk disaksikan. Semoga Tuhan berkenan menganugerahkan pemimpin jujur, amanah, bertanggungjawab, cerdas, tegas, kuat, dan berpihak kepada kebenaran dan keadilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline