Lihat ke Halaman Asli

"Guru dalam Dilema: Antara Tanggung Jawab Mendidik dan Risiko Hukum"

Diperbarui: 5 November 2024   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Kompas.id/SAIFUL RIJAL YUNUS

"Guru dalam Dilema: Antara Tanggung Jawab Mendidik dan Risiko Hukum"

Peran seorang pendidik bukan hanya mengajarkan ilmu akademis, tetapi juga membentuk karakter siswa. Dalam prosesnya, guru menghadapi berbagai tantangan, termasuk bagaimana menegakkan disiplin tanpa batasan hukum atau merusak hubungan dengan orang tua. Namun, di belakangan ini, fenomena guru yang mendasari masalah hukum saat berupaya mendidik anak-anak menjadi sorotan publik. Berbagai kasus yang terjadi menempatkan guru dalam dilema besar: antara menjalankan tanggung jawab sebagai pendidik atau risiko berhadapan dengan hukum.

1. Kasus Pak Sambudi: Dihukum Karena Berusaha Mendisiplinkan Anak yang Tidak Mau Sholat

sumber gambar: Facebook/ Dunia Parenting Indonesia

Pak Sambudi, seorang guru yang dikenal sangat memperhatikan pendidikan agama di sekolahnya, divonis tiga bulan penjara karena memeras seorang siswa yang menolak sholat. Upaya Pak Sambudi untuk mengajarkan kedisiplinan dalam beribadah malah berujung pada pidana. Kasus ini menggugah banyak pihak untuk bertanya, di manakah garis batas seorang guru dalam menegakkan disiplin?

Tindakan Pak Sambudi yang mengupayakan kedisiplinan dalam ibadah menyoroti dilema besar dalam peran guru, terutama di aspek moral dan spiritual. Ini membuka pertanyaan tentang batas-batas otoritas guru di ranah pendidikan agama. Pendidik kerap kali diharapkan membimbing siswa dalam disiplin beribadah, tetapi kasus ini menunjukkan bahwa upaya tersebut bisa dianggap berlebihan jika disalahpahami oleh pihak lain.

2. Ibu Supriyani: Tuduhan Pemukulan dan Ancaman Penjara

sumber gambar: Facebook/ Dunia Parenting Indonesia

Ibu Supriyani menghadapi kasus serupa. Ia melakukan kekerasan terhadap siswa yang ternyata adalah anak seorang polisi. Tuduhan ini membawa Ibu Supriyani ke pengadilan, meskipun dia beralasan tindakannya hanyalah bagian dari upaya mendisiplinkan siswa yang bermasalah. 

Kasus yang menimpa Ibu Supriyani ini menunjukkan betapa rentannya seorang guru ketika berhadapan dengan siswa dari latar belakang yang berbeda, terlebih ketika bersinggungan dengan keluarga yang memiliki kedudukan khusus di masyarakat. Meski berniat menegakkan disiplin, tindakan Ibu Supriyani membawa konsekuensi hukum yang berat. Ini menyoroti pentingnya memahami dinamika sosial siswa sebagai bagian dari pendekatan dalam mendisiplinkan mereka.

3. Pak Zaharman: Terganggu Penglihatan Akibat Perlakuan Orang Tua

sumber gambar: Facebook/ Dunia Parenting Indonesia

Pak Zaharman, guru yang dikenal tegas, mengalami nasib yang lebih parah. Ketika ia menegur seorang siswa, orang tua siswa tersebut tidak menerima dan menyerangnya dengan ketapel hingga menyebabkan kebutaan pada salah satu matanya. Kejadian ini menimbulkan banyak kecaman, mengungkap bahwa pendidik sering kali tidak hanya risiko menghadapi hukum, tetapi juga ancaman fisik dari orang tua siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline