Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tugas Koneksi Materi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Diperbarui: 14 Juli 2024   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Screenshot pada Elaborasi Pemahaman bersama instruktur nasional, Ibu Sunengsih, Jumat 12 Juli 2024

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kesehatan dan kekuatan  untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dari modul 1.1 hingga sekarang selesai modul 1.2.  Modul 1.1 berisi materi tentang refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara, sedangkan modul 1.2 mengupas tentang nilai dan peran guru penggerak. Semua materi pada kedua modul tersebut sangat berharga dan memberikan manfaat luar biasa bagi saya selaku CGP Angkatan 11.  

Refleksi ini saya paparkan dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu dengan pola 4 F (Facts, Feelings, Finds, and Future) yang lantas diterjemahkan menjadi 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan ke depan).

Peristiwa (Facts)   

19 Juni 2024, setelah mengikuti pembukaan PGP secara virtual dan mengunggah fakta integritas serta mengerjakan pre test,  kami mulai mempelajari modul 1.1 tentang refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Alur belajar yang kami ikuti pada setiap modul adalah dengan menggunakan alur MERDEKA, yang merupakan akronim dari Mulai dari Diri, Elaborasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi Nyata.     

Jujur saja, secara pribadi saya sangat salut dengan gagasan alur MERDEKA ini, dan saya menilai bahwa orang-orang yang mengonsep strategi MERDEKA ini adalah sekumpulan orang cerdas, aset berharga di negeri kita Indonesia tercinta.

Pada modul 1.1 saya membaca artikel-artikel karya Ki Hadjar Dewantara, pemikiran-pemikiran beliau tentang sistem among dalam pendidikan, semboyan trilogi pendidikan yang terdiri dari ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani. Makna pendidikan sebagai sebuah tuntunan, tugas guru adalah menuntun murid sesuai kodrat alam dan zamannya untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin, membuat saya tersadar bahwa guru bagaikan seorang petani yang bertugas untuk menanam serta merawat tanaman, bukan untuk mengubah kodrat tanaman tersebut.

Diskusi pada ruang kolaborasi dan elaborasi pemahaman, baik pada modul 1.1 maupun modul 1.2 saya ikuti tepat waktu dan tanpa ada kendala yang berarti.    

Akhir Juni 2024, kegiatan modul 1.1 berakhir, yang sbeelumnya kami mengikuti paparan instrukur nasional pada elaborasi pemahaman. Kegiatan pada modul 1.2 dimulai pada awal Juli 2024. Pada sesi ini kami mempelajari bahwa otak manusia terbagi 3, batang otak (otak reptil), otak mamalia, serta otak primata (otak luhur). Materi yang dipelajari pada bagian modul ini terdiri atas tiga bagian, yaitu Bagaimana Manusia Tergerak, Bagaimana Manusia Merdeka Bergerak, dan Bagaimana Menggerakkan Manusia: menuntun Kekuatan Kodrat Manusia. 

Pada tahapan ini saya dan CGP lain diminta untuk Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan berdiskusi di forum diskusi yang telah disediakan di LMS. Dalam forum diskusi ini saya dan CGP lain diminta untuk mendiskusikan mengenai nilai dan peran guru penggerak. Saya memaparkan salah satu nilai Guru Penggerak yang membantu saya serta 10 kegiatan di sekolah yang merupakan implementasi nilai guru penggerak serta menanggapi tulisan rekan sesama CGP.

Momen paling penting atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah sebuah proses penyadaran dan motivasi intrinsik yang terjadi tanpa sadar, bahwa sebagai seorang guru  penggerak, saya harus memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Selain itu, saya harus berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjalin kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline