Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Sebuah Nasihat untuk Diri: Work, Life and Ibadah Balance

Diperbarui: 23 Maret 2024   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Pixabay.com

Hidup di dunia yang sangat singkat, dengan rutinitas yang padat, berjuang dari pagi hingga malam yang pekat, agar hidup tidak melarat, kadang membuat lupa bahwa kita akan sekarat.

Untuk mengatasi agar hidup tidak semrawut, perlu diterapkan manajemen agar tercipta keseimbangan. Jika sudah tercipta balance, hidup kita akan lebih terarah, sehat lahir batin, dan ujung-ujungnya tidak mati dalam kesia-siaan.

Untuk menggapai keseimbangan hidup, bagilah waktu menjadi 3 urusan global. 3 kategori urusan tersebut adalah urusan dengan sang Pencipta/Allah, urusan pribadi dan keluarga, serta urusan sosial.

Agama apapun, pasti mengajarkan agar senantiasa melaksanakan ibadah. Semua hal positif yang kita kerjakan, harus diniatkan untuk beribadah.

Aktivitas yang mesti ada dalam kehidupan kita adalah:  bekerja untuk menafkahi keluarga, berolahraga, membahagiakan keluarga dengan mengajak mereka berpiknik, berbuat baik untuk sosial kemasyarakatan, serta aktivitas positif lainnya, yang semuanya mesti diniatkan sebagai ibadah.

Dari ketiga urusan itu, urusan agama mesti diprioritaskan. Merujuk pada QS Al Qisos Ayat 77:
Apapun pemberian Allah kepadamu, maka jadikanlah fasilitas untuk menggapai kebahagiaan di akhirat kelak, sebab dunia merupakan kebun pertanian yg nanti akan kita panen di akhirat.

Dan janganlah lupa bahwa kita sudah punya bagian masing-masing untuk kehidupan dunia, jodoh, kematian, rizki, kebahagian dan lain-lain. Sudah ada ketentuan yg pasti dari Allah Sang Maha Pengatur. Jika mindset kita sudah tertanam seperti itu, masalah hidup seberat apapun pasti mudah diatasi.

Gunakanlah segala fasilitas dunia ini untuk memperbanyak ketaatan walau dengan sedikit apa yang kita punya, sesungguhnya Allah maha menerima dan mengetahui.

Perbanyaklah amal kebaikan seperti Allah telah banyak berbuat baik kepada kita.

Jadi, semangat kerja mencari kebahagian dunia harus semata-mata karena tujuan pencapaian bahagia hidup di akhirat. Jangan sampai semangat mencari uang, akhirnya lupa ibadah, lupa bersantai dengan keluarga, lupa sedekah, lupa pergi ke mesjid, dan lupa segalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline