Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Ngabuburit di Alun-Alun dan Mesjid Agung Manonjaya

Diperbarui: 18 Maret 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Suasana ngabuburit di alun-alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. 

Salah satu tempat favorit untuk ngabuburit di wilayah Tasikmalaya adalah alun-alun Manonjaya. Di sebelah barat alun-alun, berdiri dengan gagahnya mesjid bersejarah, Mesjid Agung Manonjaya.

Kami ngabuburit di sini tadi sore. Sebetulnya tidak sengaja, karena kalau sengaja, jarak dari Kota Banjar ke Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, cukup jauh, kurang lebih 30 Km. 

Perjalanan dari Banjar ke Garut untuk menyambangi ibu saya, biasanya kami tempuh melalui jalur lintas selatan Cimaragas Manonjaya. Sore ini, kami berhenti istirahat dulu sejenak sekaligus ngabuburit di alun-alun Manonjaya.

Kurang lebih 30 menit kami berada di alun-alun Manonjaya ini. Banyak sekali penjual makanan juga pedagang mainan yang berjualan di sini. 

Setiap kali melintas alun-alun Manonjaya, Alif, anak kami, pasti memaksa untuk berhenti dulu di sini. Tadi sore pun begitu, Alif memaksa saya untuk memarkirkan dulu mobil, dan turun sekedar membeli makanan untuk takjil dan berkeliling di alun-alun. Istri dan kakak perempuan saya menunggu di mobil. 

Sewaan mobil mainan, otopet, layang-layang, dan penjual mainan lainnya tersedia di sini. Berbagai makanan pun tersedia, bakso, mie ayam, batagor, martabak, lengkap semua ada pokoknya. 

Alun-alun dan mesjid agung Manonjaya menjadi tempat favorit masyarakat untuk ngabuburit selama bulan Ramadhan. Jangankan di bulan Ramadhan, di bulan biasa pun setiap sore tempat ini dikunjungi masyarakat sekitar. 

Mesjid Agung Manonjaya, didirikan sejak zaman Belanda. Ketika itu, Tasikmalaya masih bernama Kabupaten Sukapura. Awalnya, mesjid Manonjaya dibangun berupa mushola oleh Bupati Sukapura ke-8, yakni Raden Tumenggung Danuningrat atau Raden Rangga Adipati Wiradadaha. 

Dibangunnya Mesjid Agung Manonjaya tidak terlepas dari sejarah perpindahan ibukota Sukapura, yang awalnya berlokasi di Sukapura, pindah ke Harjawinangun (sekarang disebut Manonjaya). 

Beberapa bagian unsur bangunan masjid yang merupakan campuran unsur-unsur lokal dengan neoklasik Eropa. Terlihat dari bagian atap masjid yang tidak memiliki kubah seperti kebanyakan mesjid lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline