Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Berburu Jajanan Takjil di Tamjen Dusun Balokang

Diperbarui: 17 Maret 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokrpi. Tamjen alias Taman Jejen, Pasar Jajanan Dadakan di Bulan Ramadhan

Entah bagaimana awalnya, dan siapa pencetusnya kawasan ini menjadi tempat berburu jajanan takjil jelang berbuka puasa.  Tamjen adalah singkatan dari Taman Jejen. Terletak di pertigaan jalan desa yang menghubungkan Perumahan Balokang dengan Kampung Cibeunteur, dan ruas jalan satunya lagi mengarah ke kantor desa Balokang.

Di sudut pertigaan itu ada sebuah bengkel motor kecil. Pemiliknya bernama Jejen. Halaman bengkelnya kurang lebih seluas 8 x 6 meter. Di halaman bengkel, tembus hingga ke pinggir  jalan raya kecil itu, para pedagang menjual mainan hingga penganan, mengais rezeki di bulan Ramadhan. 

Di dusun kami, Dusun Balokang, desa Balokang, Kecamatan Banjar Kota Banjar Jawa Barat, halaman bengkel Jejen inilah yang menjadi tempat favorit anak-anak hingga orangtua untuk jajan makanan jelang berbuka puasa. Makanan dan minuman yang dijual di sana, beragam jenisnya. 

Jajanan kampung hingga kota, semua ada. Pisang, gehu, cilor, bala-bala, hingga kebab. Minumannya pun dari mulai es teh, es kelapa muda, sop buah, dan lain sebagainya. Harganya murah-murah. Dari mulai 1000-an hingga 10 ribuan. Ada juga pedagang mainan yang mengadu nasib di Tamjen. 

Anehnya, para pedagang yang mangkal di halaman bengkel Jejen ini hanya ramai di bulan Ramadhan saja. Di bulan-bulan biasa, mereka berjualan menyebar entah ke mana. Ada yang jualan di sekolah, keliling kampung, atau nongkrong di tempat tertentu. 

Ada juga pedagang dadakan yang berjualan musiman di bulan Ramadhan saja. Banyak di antaranya para remaja, berjualan ramai-ramai bareng temannya. 

Sebetulnya, di desa sebelah, ada juga tempat mangkal para pedagang di sore hari setiap bulan puasa. Nama tempatnya adalah Taman Asmarandana, milik pemerintah desa Jajawar. Mungkin dari sinilah ide awal mula penamaan Taman Jejen, yang dibandingkan dengan taman Asmarandana desa Jajawar.

Dari Taman Asmarandana, untuk menuju ke Taman Jejen tinggal lurus saja ke arah timur sejauh 700 meteran. Anak-anak dan remaja yang ngabuburit biasanya akan saling tanya "mau jajan ke mana? Taman Asmarandana atau Taman Jejen?," Jawaban favoritnya tentu Tamjen. Anak saya pun, Alif, seringkali diiming-imingi jajan di Tamjen setiap sore agar dia tamat puasa. 

Kini, setiap sore selepas ashar hingga magrib, Tamjen dijejali para pedagang yang semakin banyak. Kepala Dusun Balokang, Memen, menugaskan 3 orang Hansip setempat untuk mengamankan serta menertibkan lalu lalang kendaraan.

Dokpri. Agus Empret, Hansip Desa Balokang, sedang mengatur lalu lintas di kawasan Tamjen. Rabu (13/3/2024)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline