Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Hikmah Jadi Anggota KPPS

Diperbarui: 12 Februari 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Pak Asep Muharram, tetangga saya yang mencegat minta undangan duluan. He-he. 

Salah satu hikmah yang diperoleh dengan menjadi anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) saya petik kemarin, Minggu, 11 Februari 2024,  ketika harus menyebar undangan pencoblosan kepada pemilih (Model C Pemberitahuan). Namun sebelum menceritakan hikmah apakah itu, izinkan hamba menceritakan terlebih dahulu kronologinya, tuan-tuan Kompasianer budiman, he-he . 

Baik ketua maupun anggota KPPS di TPS kami, semua kebagian tugas untuk menyebar undangan tersebut sesuai dengan lokasi tempat tinggal terdekat masing-masing. Termasuk saya. Tidak ada batasan generasi Z atau generasi lapuk, semua mendapat tugas secara adil. 

Kami berdomisili di sebuah komplek perumahan bernama Perum Balokang Permai, sebuah perumahan elit (ekonomi sulit, he-he), yang merupakan salah satu perumahan tertua di Kota Banjar, Jawa Barat. 

Perum Balokang ini terdiri dari Blok A, B, C dan D. Saya beserta keluarga, berdomisili di Blok D, RT 47 RW 15. Blok yang kami tinggali memiliki 7 ruas jalan, yang kami sebut Gang, tapi sebenarnya, ruas jalan yang kami sebut gang ini merupakan jalan yang cukup lebar, sekira 2,5 meter, cukup untuk melintas dua buah mobil yang berpapasan. Saya sendiri tinggal di Gang 4.

KPPS kami, adalah KPPS 31, yang DPT nya terdiri dari sebagian penduduk RT 47, dan sebagian warga RT 48. Dengan jumlah total DPT sebanyak 258 pemilih. Saya kebagian tugas untuk menyebarkan undangan Pemilu kepada tetangga terdekat yang berada di Gang 4 serta sebagian warga Gang 3. 

Di pagi hari sekitar pukul 7, saya menyebar undangan tersebut tidak memakai alat transportasi, cukup berjalan kaki. Sengaja saya niatkan menyebar undangan, sembari berolahraga, karena sudah lama saya tidak olahraga, seringnya olah rasa, he-he. 

Saya mulai dari yang terjauh dulu. Rumah Pak Alex Soopmala, yang paling dekat dengan jalan raya. Dari rumah kami ke jalan raya, kondisi jalan menurun. Tidak tajam sih, kurang lebih 30 derajat kemiringannya. 

Minat masyarakat untuk berpartisipasi di pesta demokrasi ternyata tinggi. Sebelum tiba di rumah Pak Alex, saya dicegat oleh Pak Asep Muharram di halaman rumah Pak Edi Purwanto. Pak Asep meminta undangan Pemilu untuk beliau dan istrinya didahulukan. Semangat sekali beliau, He-he.

Saya pun menyetujuinya. Di beranda rumah pak Edi, saya berikan undangan untuk pak Asep dan Bu Elin, istrinya. Sekaligus pula saya berikan undangan untuk Pak Edi beserta anak dan mantunya. 

Dokpri. Pak Edi sedang menandatangani tanda terima Model C Pemberitahuan Pemilu 2024. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline