Lihat ke Halaman Asli

Encang Zaenal Muarif

Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Menguak Sejarah Kerajaan Galuh di Situs Karangkamulyan Ciamis

Diperbarui: 7 Maret 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Kepala SMAN 3 Banjar, Dr. Endang Mulyadi dan Guru Sejarah, Arief Fatriansyah, S.Pd., mendampingi guru dari Australia di Situs Karangkamulyan.

Bagi Anda yang sedang bepergian dari arah Bandung, Jakarta, Tasikmalaya atau dari manapun, menuju Semarang, Cilacap, Majenang, Banjar atau tujuan manapun, melintasi akses utama jalan nasional Ciamis, jangan lupa sempatkan mampir ke area wisata Karangkamulyan yang terletak di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. 

Situs Karangkamulyan ini cocok dijadikan tempat istirahat perjalanan Anda, karena area hutan lindung yang sangat rindang seluas 25 Ha ini memberikan nuansa adem, pepohonan berusia ratusan tahun yang membuat udara semakin sejuk, serta para pedagang yang menyediakan makanan dan minuman yang harganya murah. 

Dokpri. Sejuknya hutan di Situs Karangkamulyan, membuat otak kita fresh di tengah hiruk pikuk kesibukan.

Beberapa waktu lalu, kami mengunjungi Situs sejarah Kerajaan Galuh ini bersama Mrs. Shellee, guru mitra kami yang datang dari Australia dan menetap di Kota Banjar selama 2 minggu sebagai bagian dari kemitraan antar sekolah pada program BRIDGE. 

Selama dua pekan di Kota Banjar, Bu Shellee kami ajak tour ke berbagai tempat, dan Insya Allah akan saya ceritakan satu persatu, masing-masing tempat satu artikel, he-he. 

Objek utama peninggalan sejarah dari Situs Karangkamulyan, yang merupakan peninggalan Kerajaan Galuh terbagi menjadi sembilan situs yaitu Pangcalikan, Sanghiyang Bedil, Panyabungan Hayam, Lambang Peribadatan, Cikahuripan, Panyandaan, Pamangkonan, Makam Adipati Panaekan, dan Patimuan.

Jika Anda pernah mendengar atau membaca kisah Ciung Wanara, seorang anak raja yang dibuang di sungai, kemudian diselamatkan oleh Aki Balangantrang, maka di Situs Patimuan Karangkamulyan lah kisah itu bermula tempat ditemukannya bayi Ciung Wanara yang sengaja dibuang ibunya ke sungai, untuk menyelamatkannya dari upaya pembunuhan.


Sementara itu, situs Cikahuripan dipercaya oleh sebagian orang yang ingin mendapatkan kesuksesan, mencalonkan diri jadi pemimpin, atau hajat lainnya, untuk mandi di sumber air bernama Cikahuripan. 

Menurut penuturan penjaga Cikahuripan, banyak pula bujang dan perawan tua yang mandi di sana, agar segera mendapatkan jodoh. Bagaimana, mau mencoba mandi di Cikahuripan? He..he. 

Dengan tiket yang sangat murah, hanya Rp. 3500 saja, kita disuguhi pemandangan alam dan kisah sejarah yang sangat menarik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline